Bagikan:

JAKARTA - Mahasiswa jurusan keperawatan Michelle Ramos Vargas menjadi transgender ke-30 yang dibunuh di Amerika Serikat sepanjang tahun ini. Berdasarkan data, ia merupakan korban keenam di Puerto Rico pada periode yang sama.

Tubuh Vargas ditemukan dengan beberapa luka tembak di San Germán, Puerto Rico pada Rabu, 30 September dini hari.

Kampanye Hak Asasi Manusia (HRC) mengatakan Vargas setidaknya adalah orang transgender ke-30 yang diketahui tewas di Amerika Serikat pada tahun 2020 - namun, mereka mengatakan angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Vargas berusia pertengahan 30-an dan sedang belajar keperawatan di Ponce Paramedical College. Dia juga bekerja sebagai bartender.

BACA JUGA:


- https://voi.id/berita/15878/terinspirasi-serial-tv-pasangan-sesama-jenis-ini-mutilasi-pekerja-hotel

- https://voi.id/berita/15982/pria-ini-bunuh-pacarnya-dengan-cara-dipukul-dicekik-disiram-bensin-lalu-dibakar

- https://voi.id/berita/15873/pria-ini-tendang-wajah-perempuan-16-tahun-karena-tidak-pakai-masker-di-dalam-bus

Polisi lokal sedang menyelidiki apakah pembunuhan itu merupakan kejahatan rasial, menurut Associated Press.

Aktivis LGBT+ yang berbasis di Puerto Riko Pedro Julio Serrano mengecam pemerintah karena tidak menganggap serius kekerasan anti-queer di wilayah tersebut.

“Mereka mengganggu kami, mereka memburu kami, dan mereka membunuh kami sementara [Gubernur Puerto Rico] Wanda Vázquez dan pemerintahnya memilih untuk berpaling,” kata Serrano dilansir dari Daily Star, Rabu, 7 Oktober.

Sementara itu, Tori Cooper, direktur Kampanye Hak Asasi Manusia untuk pelibatan komunitas untuk Inisiatif Keadilan Transgender, mengatakan: “Setidaknya tiga wanita transgender terbunuh dalam waktu kurang dari dua minggu.

“Tingkat kekerasan ini - tingkat kekerasan apa pun - tidak dapat diterima. Kami tidak berbuat cukup banyak untuk melindungi transgender dan orang-orang yang tidak sesuai gender, terutama wanita trans.

Pembunuhan Vargas hanyalah yang terbaru dari serangkaian kematian brutal orang trans di Puerto Rico tahun ini.

Pada bulan April, komunitas LGBT+ di wilayah itu terkejut ketika tiga wanita trans dibunuh hanya dalam waktu satu minggu.

Mayat Serena Angelique Velázquez Ramos (32) dan Layla Pelaez Sánchez (21) ditemukan bersama di dalam mobil hangus pada 21 April.

Kematian mereka didahului oleh Penélope Díaz Ramírez (31) yang terbunuh di sebuah lembaga pemasyarakatan pada 13 April. Kematiannya tidak dilaporkan hingga 27 April.