MOJOKERTO - Petugas Polresta Mojokerto, Jawa Timur, meningkatkan patroli di jalur sepi yang rawan aksi kriminalitas begal pada malam hari terutama menjelang Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah.
Kasi Humas Polresta Mojokerto Iptu MK Umam mengatakan selain meningkatkan patroli pihaknya juga menerjunkan tim "Kring Reserse" untuk membantu patroli di jalan yang berpotensi terjadi tindak pidana kriminalitas begal.
"Hal itu dilakukan menyusul adanya informasi masyarakat terkait dengan teror begal di sejumlah jalan sepi. Patroli yang sebelumnya dilakukan pada malam hari, kini dilakukan hingga subuh," ujarnya dikutip Antara, Rabu, 20 April.
Dia mengatakan, dalam informasi yang diterima dari masyarakat menyebutkan terduga pelaku begal bersenjata tajam dan beraksi di jalur antara Kecamatan Gedeg hingga Kecamatan Jetis.
"Dalam rangka mengantisipasi hal ini, Polresta Mojokerto lakukan patroli malam hari," sambungnya.
Umam mengatakan, patroli tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polresta Mojokerto yakni dengan menambah jam patroli terutama di malam hari.
"Dari Pengakuan masyarakat jika begal beraksi di jalan cor dari arah selatan di Desa Kupang, Kecamatan Jetis," katanya.
Kondisi jalan yang dimaksud memang tidak banyak kendaraan yang melintas dan juga dikelilingi sawah, sehingga kalau malam hari sangat sepi.
"Informasinya pelaku membawa senjata tajam duduk di tepi jalan. Pas ada sasaran langsung dikejar," ungkapnya.
Umam mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya masih belum mendapatkan laporan adanya korban akibat aksi begal tersebut. Hal itu lantaran pengendara yang akan menjadi sasaran begal berhasil kabur dari kejaran pelaku saat masuki ke pemukiman warga.
BACA JUGA:
Meskipun demikian, kata dia, kejadian tersebut menjadi atensi kepolisian sehingga pihak Kepolisian meningkatkan patroli di kawasan sepi dengan meningkatkan durasi patroli yang biasanya hanya dilakukan malam hari kini ditambah sampai subuh.
Antisipasi kejahatan itu juga dilakukan oleh jajaran Polsek lain dan Tim Kring reserse dari Satreskim Polresta Mojokerto untuk menindak lanjuti kasus begal ini.
Secara khusus, kata dia, terdapat beberapa daerah sepi yang rawan begal seperti di Desa Kupang, Desa Bendung, Desa Mojolebak, Canggu, Parengan bawah tol, serta kawasan Hutan Watu Blorok.
"Jalur – jalur itu sepi saat malam hari dan kerap di manfaatkan untuk melancarkan aksi kejahatan. Pelaku kejahatan juga berpindah pindah mencari tempat sepi. Kami terus memaksimalkan patroli malam hari di wilayah hukum Polresta Mojokerto," tuturnya.