Bagikan:

PENAJAM - Pelabuhan  untuk tambat kapal nelayan perlu dibangun di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, guna menyiapkan pasokan ikan menyambut rencana pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN baru bernama Nusantara di wilayah setempat.

"Diperlukan kawasan pelabuhan tambat kapal nelayan yang dilengkapi TPI (tempat pelelangan ikan)," ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Trasodiharto di Penajam dikutip Antara, Rabu, 20 April.

Lokasi perencanaan pembangunan pelabuhan tambat kapal nelayan dan TPI yang cukup strategis menurut dia, adalahdi Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Desa Api-Api cukup strategis untuk pembangunan pelabuhan tambat kapal nelayan dilengkapi TPI, sebab sudah ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan atau SPBN. Akses jalan masuk ke lokasi di Desa Api-Api cukup baik dan lahan yang tersedia telah berstatus milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Pembangunan pelabuhan tambat kapal nelayan dilengkapi TPI tersebut, kata  dia, membutuhkan anggaran cukup besar karena perlu dibangun kolam labuh untuk pemecah ombak.

Karena itu, diharapkan dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur serta Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP untuk mewujudkan pembangunan pelabuhan tambat kapal nelayan dan TPI di Desa Api-Api tersebut.

Pelabuhan tambat kapal nelayan dilengkapi TPI perlu disiapkan sejak dini  untuk menopang kebutuhan ikan di IKN Indonesia yang baru. Belum ada pelabuhan tambat nelayan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang modern, yang ada hanya pelabuhan tambat kapal nelayan tradisional.

"Kebutuhan ikan ibu kota negara cukup besar, jadi mulai sekarang harus direncanakan pembangunan pembangunan pelabuhan tambat nelayan dilengkapi TPI untuk dukung IKN," ucapnya.

"Pelabuhan tambat kapal nelayan itu akan bermanfaat bagi nelayan di Kabupaten Penajam Paser Utara maupun Kota Balikpapan," kata Andi.