Polisi Salah Identifikasi Pelaku Pengeroyokan Ade Armando, DPR: Harus Minta Maaf!
Tangkapan layar video detik-detik Ade Armando dipukuli di depan Gedung DPR RI Jakarta

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Desmond J. Mahendra mendesak kepolisian untuk meminta maaf setelah salah mengidentifikasi dan salah menangkap pelaku pengeroyokan Ade Armando saat demo 11 April lalu.

"Ya harusnya polisi minta maaf," kata Desmond kepada wartawan, Jumat, 15 April.

Desmond juga meminta adanya evaluasi terhadap anggota polisi yang salah mengidentifikasi tersebut. Dalam hal ini, polisi sempat menetapkan tersangka pengeroyokan bernama Abdul Manaf padahal yang bersangkutan tidak terbukti melakukan pengeroyokan.

Desmond menuturkan, jika tidak ada permintaan maaf secara terbuka dari polisi beserta evaluasinya, hal ini bosa berujung pencemaran nama baik.

"Terhadap orang yang salah sebut kan harus minta maaf karena bisa dikatagorikan pencemaran, perbuatan yang tidak menyenangkan. Sudah wajar institusi Polri atau pimpinan Polri minta maaf atas salah ekspos tersebut," ujar dia.

Sebagai informasi, polisi sempat menyebut Abdul Manaf merupakan satu dari enam pelaku pemukulan Ade Armando. Polda Metro Jaya telah menemukan keberadaan Abdul Manaf yang disebut sebagai tersangka pengeroyokan Ade Armando.

Namun, dari hasil pemeriksaan, ternyata Abdul Manaf tak terlibat pemukulan atau pun pengeroyokan. Hal ini diperkuat dengan keterangan saksi yang juga diperiksa. Bahkan, Abdul Manaf pada Senin 11 April tidak berada di Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa.

"Kita periksa dengan beberapa saksi yang ada di kediaman dia, orang sekitar dia menerangkan pada tanggal itu dia ada di Karawang sehingga terbantahkan keterlibatan Abdul Manaf yang di Karawang ini," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan.

Zulpan menyebut ada kekurangan saat proses identifikasi. Kala itu, sosok pemukul Ade Armando mengenakan topi dan memiliki perawakan mirip Abdul Manaf. Tetapi, penyidik yang merujuk berdasarkan rekaman video belum meyakini pelaku pemukulan itu adalah Abdul Manaf.

"Dia menggunakan topi yang terlihat di gambar itu di videon dia pakai topi kita cari. Nah yang digunakan face recometro pakai topi dengan menggunakan topi itu belum 100 persen ke Abdul Manaf yang di Karawang itu begitu kita dapatkan orangnya dia tidak menggunakan topi ternyata berbeda," kata Zulpan