Ingatkan Potensi 200 Juta Data di Dukcapil Kemendagri Terancam Hilang, DPR: Apabila Kerusakan Fatal Maka Kembali ke Jaman Batu
Wakil Ketua Komisi II DPR Luqman Hakim

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR Luqman Hakim mengingatkan, ada sekitar 200 juta data kependudukan yang tersimpan di Data Center Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terancam hilang. 

Penyebabnya, kata Luqman, yakni ratusan perangkat server di Data Center Dukcapil Kemendagri itu sudah tua.

"Tempat penyimpanan 200 juta data kependudukan yang dikelola oleh Data Center Dukcapil usianya sudah terlalu tua, aus, kedaluwarsa, dan sebagian spare part sudah discontinue," ujar Luqman kepada wartawan, Selasa, 12 April. 

Menurut informasi yang diterima Luqman, tidak ada pihak yang berani melakukan proses maintenance terhadap ratusan server tersebut. Sebab kata dia, kemungkinan rusaknya sudah sangat besar.

"Saya melihat sampai saat ini belum ada langkah-langkah yang terukur dimana proses peremajaan atau pembaharuan perangkat keras ratusan server milik Dukcapil itu teranggarkan dan menjadi prioritas di Kementerian Dalam Negeri," kata Luqman. 

Dia menilai kondisi tersebut tidak boleh dianggap enteng. Pasalnya, apabila benar terjadi kerusakan yang dikhawatirkan, tidak menutup kemungkinan data kependudukan yang sudah diperbaharui dan dicek bertahun-tahun akan hilang sia-sia.

"Apabila ini dibiarkan maka bangsa kita akan mengalami kerugian cukup besar," kata Luqman.

"Tentu ini sangat berbahaya, saya sangat khawatir data kependudukan yang menjadi basis banyak pelayanan negara kepada rakyat ini, apabila systemnya mengalami down dan hardware-nya mengalami kerusakan fatal, maka bisa saja kita akan setback, kembali ke jaman batu," sambungnya. 

Sekali lagi, politikus PKB itu berharap masalah tersebut tidak dianggap sepele oleh pemerintah.

"Saya mengetuk hati Mendagri, Menkeu, jika perlu Presiden untuk turun tangan terhadap masalah data kependudukan yang terancam musnah akibat sistem baik software maupun hardware nya tidak dilakukan maintenance secara layak," ujar dia.