JAKARTA - Demo 11 April di depan Gedung DPR yang awalnya berlangsung damai, tiba-tiba berubah menjadi ricuh. Batu berterbangan dan gas air mata terus ditembakan polisi.
Awalanya seperti yang sempat kami beritakan, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) diterima Pimpinan DPR saat melakukan aksi unjuk rasa, Senin, 11 April.
Mahasiswa mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai. Mereka ditemui oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Lodewijk F. Paulus, dan Rahmat Gobel. Kapolri Jend Listyo Sigit Prabowo juga hadir.
Massa mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
Massa juga menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
Setelah menemui pedemo, para pimpinan DPR ini kembali masuk ke dalam kompleks parlemen. Mereka berjalan kaki dari pintu khusus pejalan kaki. Mereka juga masih sempat memberikan keterangan pers kepada para wartawan.
Ketika inilah mulai ada saling lempar batu antar pedemo. Tidak jelas dari kubu mana. Sebagian batu ada yang juga masuk ke dalam kompleks DPR.
Akhirnya yang terjadi, malah saling lempar barang antar para pedemo.
Ketika situasi makin panas, giliran water cannon yang beraksi. Mobil ini langsung menyemprot ke arah demonstran. Polisi juga terus menembak gas air mata ke arah pedemo supaya mereka bisa bubar.
Para pedemo langsung kocar-kacir lari ke segala arah.