Pastikan Pemilu Berlangsung pada 14 Februari 2024, Jokowi Minta Anggarannya Dihitung Detail
Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin/DOK VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Pemilihan Umum (Pemilu) akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang. Jokowi meminta seluruh anggaran yang akan dikeluarkan dalam kontestasi tiap lima tahunan itu dihitung secara detail.

"Saya minta untuk dihitung lagi lebih detail, baik APBN maupun APBD agar dapat dipersiapkan secara bertahap," kata Jokowi seperti dikutip dari akun Twitternya @jokowi pada Senin, 11 April.

Jokowi mengatakan anggaran tersebut harus dihitung secara detail. Apalagi, Jokowi menyebut, uang negara yang akan dikeluarkan untuk kegiatan pemilu legislatif, presiden, dan kepala daerah jumlahnya mencapai triliunan rupiah.

"Pemilu pada 14 Februari 2024 dan Pilkada serentak November 2024 diperkirakan butuh anggaran sampai Rp110,4 triliun, untuk KPU Rp76,6 triliun dan Bawaslu Rp33,8 triliun," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengeluarkan pernyataan resminya kalau pemilu serentak pemilihan presiden dan anggota legislatif tetap dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Hal ini disampaikan pada rapat terbatas mengenai penegasan penyelenggaraan Pemilu 2024 pada Minggu, 10 April kemarin.

"Yang pertama, saya minta disampaikan kepada masyarakat bahwa seluruh tahapan dan jadwal pelaksanaan pemilu dan pilkada itu sudah ditetapkan. Saya kira sudah jelas dan semua perlu tahu pemilu dilaksanakan 14 Februari 2024," kata Jokowi seperti yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden.

Pemilu serentak yang dimaksud adalah pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

"Ini perlu dijelaskan, jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah melakukan penundaan pemilu, atau spekulasi perpanjangan jabatan presiden dan yang berhubungan dengan tiga periode," tambah Presiden Jokowi.