Bagikan:

JAKARTA - Khamidah, ibu paruh baya korban pembacokan orang tidak dikenal (OTK) mengaku trauma. Meski begitu, dirinya tetap memberanikan diri untuk keluar rumah.

"Aku kalau setiap lihat motor masih ada rasa takut, namanya abis kejadian ya takut," kata Khamidah saat ditemui, Jumat, 8 April.

Khamidah mengungkapkan bahwa dirinya melihat wajah pria yang menghampirinya. Namun saat iti dirinya tidak ada pikiran negatif akan dilukai ataupun dibacok.

Khamidah mengira pria itu sekadar bertanya alamat. Namun saat mendekati, ternyata pria itu malah mengeluarkan celurit dalam dalam jaket, dan langsung membacok.

"Dia tiba-tiba buka reseleting jaket, abis itu keluarin celurit. Aku teriak 'Allahu Akbar, Allahu Akbar. Tapi dia belum aniaya aku. Aku langsung ambil sajadah, buat tutup leher. Dia serang aku. Pertama kena jariku, terus kena juga di sini (punggung) dan sini (pelipis kiri). Aku teriak, tolong-tolong," cerita Khamidah mengingat malam kejadian.

Beruntung di seberangnya ada warung tegal (warteg) yang berisikan 7-9 orang, sehingga pelaku langsung melarikan diri. Khamidah pun dilarikan ke rumah sakit oleh warga setempat.

"Ada 9 orang  lagi pada sahur di warteg, aku diantar pakai mobil terus langsung dibawa ke RSUD Pasar Minggu. Di jari 7 jahitan, yang di punggung agak panjang, dijahit agak lama. Yang di pelipis gak tahu berapa jahitan," tandasnya.