Bagikan:

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menyebut, uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dilakukan pada November 2022 bertepatan dengan perhelatan Presidensi G20.

"Pada November 2022, saat perhelatan G20, Kereta Cepat Jakarta Bandung akan bereksperimen memulai uji coba pengoperasian, sehingga menimbulkan semangat bahwa semua sesuai proses," kata Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan Bandung, Jabar, dilansir Antara, Kamis, 7 April.

Ditemui seusai menggelar pertemuan dengan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana S Riyadi, Ridwan Kamil mengatakan perkembangan pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung telah sesuai target.

Menurut dia, saat ini, progres pembangunan kereta cepat telah mencapai 80 persen. Selain itu, PT KCIC telah menyepakati bahwa pengoperasian awal akan dilakukan pada Juni 2023.

Pada waktu tersebut, kata Ridwan Kamil, penumpang pertama sudah bisa menggunakan kereta cepat.

"November 2022 warga Jawa Barat bisa melihat kereta api cepat terlihat di lapangan bolak-balik di atas rel dan akan dipamerkan di perhelatan G20," kata dia.

Menurut dia, dengan progres yang ada, maka beberapa daerah yang terdampak proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung harus turut serta membantu mencari investor.

Hal ini, karena Kereta Cepat Jakarta Bandung menjadi langkah memajukan daerah khususnya di Bandung Raya.

"Tolong dicatat, kereta api cepat ini fungsinya ada dua, satu alat transportasi, kedua alat pertumbuhan wilayah. Ada stasiun akan tumbuh perkembangan di situ, sehingga masyarakat bisa tinggal di Walini, di Tegalluar. Nah, opsi itu menjadi mungkin," kata dia.

Sementara itu, Dwiyana mengatakan, progres Kereta Cepat Jakarta Bandung hingga saat ini sudah mencapai 80 persen dan pemasangan tunnel sudah hampir selesai.

"Tinggal menyelesaikan errection girder box. Jadi, saat ini sudah melintasi kilometer 145, ke arah Tegalluar, Cileunyi. Dan itu memang kemarin agak lama di bawahnya ada jalan tol, sehingga kita harus hati-hati," katanya.

Setelah pemasangan errection girder box selesai, kata Dwiyana, proses pembangunan menuju selesai karena tinggal memasang rel untuk laju kereta dan adapun teknik pemasangannya berbeda dengan cara konvensional.

"Untuk pemasangan rel akan menggunakan teknologi dan memakai mesin, jadi lebih cepat enggak seperti kereta api biasa," ujarnya.