UNESCO Sebut Serangan Rusia ke Ukraina Rusak 53 Situs Budaya
Ilustrasi serangan Rusia hancurkan Donetsk Regional Drama Theatre di Mariupol, Ukraina. (Wikimedia Commons/Донецька обласна військова адміністрація)

Bagikan:

JAKARTA - Sebulan lebih invasi Rusia ke Ukraina, selain menyebabkan korban tewas, luka-luka dan pengungsian besar-besaran, bangunan serta infrastruktur di Ukraina juga banyak yang terdampak penyerangan, termasuk situs budaya.

Perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan 53 situs budaya rusak, kata UNESCO pada Jumat pekan lalu, melansir Daily Sabah 1 April.

Di antara bangunan itu adalah 29 gereja, 16 bangunan bersejarah, empat museum dan empat monumen, terang Wakil Direktur Jenderal Kebudayaan UNESCO Ernesto Ottone Ramirez di Paris.

Kharkiv di timur laut negara itu adalah salah satu wilayah Ukraina yang paling terpengaruh dalam hal ini.

Ottone Ramirez menuturkan, di antara bangunan yang terkena pemboman yakni, Holocaust Memorial, State Theatre for Opera and Ballet dan Art Museum. Diketahui, Kharkiv adalah kota terbesar kedua di Ukraina.

Sementara, meski berada di bawah ancaman, belum ada bukti kerusakan pada tujuh situs warisan dunia UNESCO di negara itu yang terdapat di Kyib, yang meliputi Katedral St. Sophia dan Biara Gua.

Adapun situasi di kota Chernihiv di Ukraina utara, yang telah terputus dari pedesaan sekitarnya oleh pasukan Rusia, dianggap sangat rumit.

Chernihiv adalah salah satu kota tertua di Ukraina dengan banyak gereja dan biara yang berasal dari abad ke-10 hingga ke-19. Di antara bangunan tersebut adalah Gereja St. Catherine, yang masuk dalam daftar UNESCO dengan lebih dari 53 bangunan yang hancur dan rusak.

Untuk diketahui, sejak awal serangan Rusia di Ukraina, UNESCO dan lembaga budaya internasional lainnya telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk melindungi situs dan aset budaya, termasuk menyiapkan sistem pemantauan satelit dari situs dan monumen penting Ukraina.