Bagikan:

JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) dalam waktu dekat akan mengajukan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin COVID-19 untuk usia di bawah enam tahun. Namun, saat ini pihaknya masih mengumpulkan data sebelum mengajukan izin.

"Kita masih berproses, sebagian data sudah dikumpulkan tapi memang belum mencukupi," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam Rapat Panja Vaksin COVID-19 dengan Komisi IX DPR yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu 6 April.

Ia memperkirakan, proses pengumpulan data EUA vaksin COVID-19 untuk usia di bawah enam tahun selesai pada Juni tahun ini.

"Mungkin sekitar bulan Juni kita sudah bisa mengumpulkan semua data dan berproses dengan Badan POM untuk mendapatkan UEA vaksin anak di bawah enam tahun," tuturnya, melansir Antara.

Hingga saat ini, EUA vaksin COVID-19 untuk anak yang sudah disetujui yakni untuk usia 6-17 tahun.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 April 2022 hingga pukul 18.00 WIB capaian vaksinasi kelompok anak usia 6-11 tahun untuk dosis satu mencapai 20,24 juta atau 76,70 persen dari target sasaran 26,4 juta anak.

Sedangkan dosis dua mencapai 15,87 juta (60,14 persen). Dan vaksinasi dosis ketiga 3.429 anak.

Capaian vaksinasi kelompok anak usia 12-17 tahun untuk dosis satu mencapai 25,09 juta atau 93,96 persen dari target sasaran 26,7 juta. Sedangkan dosis dua mencapai 21,37 juta (80,03 persen). Dan vaksinasi dosis ketiga 219.940 anak.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah terus mendorong program vaksinasi COVID-19 pada anak guna memulihkan kembali kegiatan belajar dan mengajar yang sempat terdampak pandemi COVID-19.

Sejauh ini, lanjutnya, situasi pembelajaran daring selama masa pandemi belum dapat sepenuhnya menggantikan kualitas pembelajaran tatap muka (PTM). Jika kondisi itu berlarut-larut, maka dikhawatirkan akan mengancam kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.