Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, optimistis pencapaian vaksinasi COVID-19 terus meningkat selama Ramadan. Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan fatwa yang menyebutkan vaksin tidak membatalkan puasa.

"Momentum pelaksanaan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid dan musala, bisa menjadi medium untuk melakukan vaksinasi. Saya berharap berkumpulnya jemaah bisa dimanfaatkan untuk melakukan percepatan vaksinasi," kata Moeldoko dikutip Antara, Sabtu, 2 April.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi persiapan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan selama Ramadan dengan kementerian/lembaga terkait, kata dia, para tokoh agama juga menyatakan siap untuk mendukung vaksinasi COVID-19.

Moeldoko juga meminta Kementerian Kesehatan memastikan ketersediaan vaksin di berbagai daerah. Jangan sampai, sambung dia, animo masyarakat untuk memperoleh vaksin, tidak diimbangi dengan pasokan vaksin di lapangan.

Selain itu, dia juga mendorong kementerian terkait untuk melibatkan tokoh agama dan masyarakat dalam mensosialisasikan surat edaran dari jajaran pemerintah tentang pelaksanaan ibadah di bulan Ramadan dan kegiatan mudik lebaran.

"Ada keinginan tokoh agama di mana saat mengumumkan ketentuan-ketentuan ibadah Ramadan dan hari raya supaya melibatkan MUI dan organisasi masyarakat (ormas) lainnya," kata Moeldoko.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memutuskan umat Islam dapat kembali menjalankan salat tarawih dan shalat Idulfitri secara berjamaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah juga memperbolehkan masyarakat pulang kampung untuk merayakan Lebaran.

Pemerintah mensyaratkan pemudik harus sudah divaksin dosis penguat alias booster. Bagi pemudik yang baru mendapat vaksin dosis satu dan dua, harus menunjukkan hasil negatif tes COVID-19 baik melalui antigen atau PCR.