Pakai Tandu Darurat dari Sarung, Korban Tanah Longsor yang Sakit Stroke di Cilacap Dievakuasi ke Pengungsian
(Warga yang sakit stroke saat dievakuasi dari rumahnya yang terdampak tanah longsor/DOK Humas BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap berhasil menyelamatkan seorang korban bencana tanah longsor yang sakit stroke ke pengungsian. Upaya evakuasi ini dilakukan dengan tandu darurat dari dua helai kain sarung.

"BPBD Kabupaten Cilacap bersama Bhabinkamtibmas, relawan, dan masyarakat setempat berhasil mengevakuasi seorang warga penyintas bencana longsor yang mengalami stroke ke lokasi pengungsian di SD Negeri 4 Citulang, Desa Kutabima, Kecamatan Cimangu, Kabupaten Cilacap," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu, 2 April.

Abdul mengatakan tandu yang dibuat darurat dari kain sarung itu dikaitkan dengan batang kayu. Kemudian, warga yang mengalami sakit stroke tersebut ditandu secara bergantian oleh tim gabungan melewati medan terjal berupa jalan yang tertimbun material longsor dengan berjalan kaki.

Proses evakuasi itu, sambung Abdul, dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebab, rumah korban yang dievakuasi masih basah dan licin akibat lumpur bercampur air dengan ketebalan bervariasi.

"Beberapa kali tim gabungan sempat hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangan, namun hal itu dapat diantisipasi dengan bantuan personel lain yang bergegas membantu," ungkapnya.

Adapun laporan terakhir pada Jumat malam, 1 April pukul 22.30 WIB, jumlah pengungsi yang ada di SDN 4 Kutabima kini mencapai 92 orang. Jumlah ini tak terlalu banyak karena ada sebagian warga yang memilih mengungsi di rumah tetangga atau sanak saudara.

Selain pengungsian, tim gabungan juga telah mendirikan dapur lapangan di rumah warga yang berada tepat di depan lokasi pengungsian. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi para pengungsi.

"Bantuan logistik permakanan lain berupa beras, mie, kopi, gula, teh dan sebagainya juga telah diberikan kepada warga terdampak," jelas Abdul.

Tercatat ada sebanyak 71 rumah yang ditinggali 213 jiwa dari 75 kepala keluarga yang terdampak longsor akibat hujan deras selama lima jam pada Kamis, 31 Maret lalu.

Abdul mengatakan saat ini, BPBD Kabupaten Cilacap bersama lintas instansi terkait dan relawan terus mengupayakan keselamatan warga sebagai prioritas utama atas bencana tanah longsor yang terjadi di 17 titik lokasi di Desa Kutabima.

"Selain penyelamatan warga, tim percepatan penanganan bencana tanah longsor itu juga mengupayakan pembersihan material longsoran yang menutup akses jalur antar desa menggunakan peralatan seadanya dan alat berat jenis eskavator. Adapun upaya pembersihan material lumpur itu akan dilanjutkan pada esok hari," pungkasnya.