Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkomitmen mendorong kemandirian fiskal dengan mengoptimalkan pendapatan daerah dari pajak.

Ganjar mengatakan pajak merupakan sumber pendapatan terbesar sebuah daerah. Jadi, pendapatan ini harus mulai digenjot dengan pemanfaatan aset daerah.

"Aset daerah ini ada dua dan selalu ada catatan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Satu, legalitas. Seringkali karena tidak banyak sertifikat yang dimiliki sehingga banyak penguasaan di tempat lain. Ini kami bereskan,” ujar Ganjar dalam pernyataan tertulisnya, Kamis 31 Maret.

Ganjar melanjutkan aset yang sekarang tidak lagi sekadar disewakan. Dia berkata perlu ada investasi dengan harapan agar pendapatan bisa berjalan.

Lebih lanjut, Ganjar menuturkan pencegahan dan pemberantasan korupsi juga merupakan hal yang penting. Jika berjalan baik maka potensi pendapatan akan berjalan dengan baik pula.

"Tapi di luar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kami memicunya dengan investasi untuk membangun ekonomi. Contohnya, kalau kami bicara kawasan ekonomi baru umpama di Kendal, Batang, akan disiapkan Brebes. Itu menurut saya bagian untuk meningkatkan potensi ekonomi yang ada," kata Ganjar.

Sejak dipimpin Ganjar, kemandirian fiskal Jateng di atas rata-rata Nasional Opimalisasi. Hal itu terlihat dari BPK yang memberikan apresiasi terhadap laporan keuangan pemda dan kemandirian fiskal daerah Jateng.

Ganjar menambahkan selama ini pihaknya juga selalu mendapatkan peringkat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan itu juga sudah diikuti oleh seluruh daerah di Jateng.

Lebih dari itu, Ganjar berkata Provinsi Jateng sudah ada government resources management system (GRMS) yang berbasis elektronik.