Bantah Serang Kota Uman, Rusia Tuding Nasionalis Ukraina Manfaatkan Sinagoga untuk Pengiriman Senjata dan Tentara Bayaran
Ilustrasi tentara Rusia di Ukraina. (Wikimedia Commons/Mil.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Ukraina menggunakan sinagoga di Kota Uman sebagai tempat berkumpulnya formasi nasionalis, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov, Rabu.

Menurut dia, rezim Kiev, yang melanggar hukum humaniter internasional dan hanya norma-norma moralitas, menggunakan tempat ibadah dan tempat ibadah umum lainnya sebagai tempat berkumpul dan mengirim senjata untuk perang.

"Hari ini kami menyajikan bukti yang diterima dari anggota komunitas Yahudi Uman, tentang penggunaan rezim (Presiden Ukraina Vladimir) Zelensky untuk tujuan pembangunan sinagoga kota baru, yang terletak di 1 Shosseiny Lane," terang Konashenkov, melansir TASS 30 maret.

Kementerian Pertahanan juga merilis foto yang diambil pada 21 Maret, yaitu sehari setelah pidato Zelensky di depan Knesset (parlemen unikameral Israel) secara virtual. Konashenkov menekankan, mereka mencatat pembentukan dua kolom nasionalis di wilayah sinagoga.

"Saya menarik perhatian Anda pada fakta, properti, senjata, dan amunisi yang disimpan di sinagoga pertama kali dimuat oleh kaum nasionalis ke dalam truk sampah, dan kemudian disamarkan sebagai tas dengan limbah konstruksi.

Pada saat yang sama, untuk mengangkut nasionalis dan tentara bayaran asing dari Wilayah barat Ukraina, bus dengan tanda kendaraan sekolah dan tanda Anak-anak yang sesuai digunakan, seperti yang dapat dilihat dengan jelas di foto-foto itu," papar mayor jenderal itu.

Dia mencatat, dengan cara ini, "objek kultus Yahudi di Uman sengaja digunakan oleh rezim nasionalis Kiev untuk tujuan militer, guna memprovokasi konflik dan tekanan politik organisasi keagamaan Yahudi di Rusia, jika terjadi kebakaran di sana."

Konashenkov mengingat, "pada 20 Maret, Presiden Zelensky, dalam pidato di hadapan Knesset Israel, menuduh Rusia menyerang kota Uman di wilayah Cherkasy."

"Untuk efek dramatis, Zelensky menyatakan, kutipan, 'ini adalah tempat yang dikunjungi puluhan ribu orang Israel setiap tahun untuk berziarah,'" papar Konashenkov.

Dalam kesempatan tersebut ia kembali menggarisbawahi, selama operasi militer khusus, Angkatan Bersenjata Rusia tidak menyerang situs sipil, tempat ibadah atau tempat ibadah umum lainnya.