Musni Umar Tepis Gelar Gadungan: Profesor Saya ini Resmi dari Lembaga Terakreditasi
DOK VOI

Bagikan:

JAKARTA -  Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengklaim gelar profesor yang disandangnya diberikan secara resmi dua perguruan tinggi. 

Pernyataan itu disampaikan Musni sebelum menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, pada Senin, 28 Maret.

"Jadi memang profesor saya ini tidak tercatat atau dicatat tidak ada keputusan dari presiden atau pun menteri. Tapi bukan berarti dia itu gadungan," ujar Musni kepada wartawan.

Gelar profesor itu disebut Musni Umar merupakan pemberian dari Universitas Ibnu Chaldun dan Asia University, Malaysia. Karenanyay, gelar itu ditegaskan Musni Umar tak perlu diragukan.

"Itu resmi ada pidato penganugerahan dan tidak mungkin saya apa namanya, menyandang yang abal-abal atau gadungan. Itu resmi dan 2 lembaga ini terakreditasi dengan baik," paparnya.

Namun, kata Musni, ada pihak berinisial YLH yang tak menerima dan melaporkannya ke Polda Metro Jaya.

Padahal, Musni Umar tak mengenal sosok pelapor. Bahkan, dari informasi yang diterima YLH hingga mengadukan persoalan ini ke MPR dan presiden.

"Saya tidak tahu juga karena orang itu saya ngga kenal. Tidak pernah berhubungan tiba-tiba saja dia menyampikan surat ke presiden ke ketua MPR," ungkapnya.

Sebagai informasi, Musni Umar merupakan terlapor dalam kasus dugaan pemalsuan, menggunakan ijazah, sertifikat kompetensi dan gelar akademi. Pelaporan itupun teregistrasi dengan nomor LP/B/409/2022/SPKT/Polda Metro Jaya tanggal 24 Januari 2022.