'Kami Kecewa', Respons Pimpinan Komisi IX Setelah IDI Batal Penuhi Undangan ke DPR
Dokter Terawan/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Pimpinan Komisi IX DPR kecewa lantaran batal melaksanakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan jajaran Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait penjelasan tentang tugas pokok dan fungsi IDI tersebut sebagai organisasi profesi kedokteran Indonesia.

Sedianya, rapat untuk membahas persoalan pemberhentian mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto secara permanen dari keanggotaan IDI itu dilangsungkan pada pukul 13.00 WIB. Hanya saja, gelaran rapat tersebut ditunda.

"Sebenarnya kami kecewa IDI tidak memenuhi undangan ini," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 29 Maret.

Ninik menjelaskan, Komisi IX awalnya mengagendakan RDPU dengan IDI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu siang ini. Namun, pihak IDI bersurat ke DPR RI tertanggal 28 Maret 2022 yang isinya meminta penundaan pelaksanaan RDPU.

IDI beralasan bahwa sedang menyelesaikan dokumen hasil Muktamar ke-31 yang diselenggarakan pada 22-26 Maret 2022, sehingga meminta penjadwalan ulang RDPU dengan Komisi IX.

Legislator Dapil Jatim III itu mengungkapkan, pihaknya sudah mengusulkan agar RDPU dengan IDI bisa diselenggarakan pada Rabu, 30 Maret, besok. Pasalnya, Komisi IX sudah punya agenda pada Kamis, 31 Maret, untuk menggelar Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Namun, kata Ninik, dalam komunikasi secara nonformal IDI merasa tidak bisa menggelar RDPU pada Rabu, 30 Maret. Sebab, pimpinan dari organisasi kedokteran itu belum kembali ke Jakarta setelah pelaksanaan Muktamar ke-31 IDI yang digelar di Aceh.

Padahal, tambah politikus PKB itu, Komisi IX ingin membahas banyak hal dengan IDI dalam RDPU. Tetapi urung terlaksana setelah lembaga yang kini dipimpin Adib Khumaidi meminta penjadwalan ulang.

"Kami sempat menawarkan untuk besok siang, tetapi pimpinan mereka masih banyak yang belum datang dari Aceh atau sidah punya agenda lain," katanya.