JAKARTA - Densus 88 Antiteror menyebut 16 tersangka teroris yang ditangkap di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) merupakan jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Dalam jaringan itu, mereka disebut memiliki berbagai tujuan, salah satunya menggulingkan pemerintahan.
"Memiliki niat untuk menggulingkan pemerintahan yang sah apabila NKRI sedang dalam keadaan kacau atau chaos," ujar Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar dalam keterangannya, Senin, 28 Maret.
Kemudian, dari hasil pemeriksaan pun mereka juga berkeinginan mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi Syariat Islam secara kaffah atau sempurna.
Belasan teroris ini pun juga aktif merekrut calon anggota. Di mana, mayoritas merupakan anak di bawah umur.
"Melakukan perekrutan anggota secara masif di wilayah Sumatra Barat dengan melibat anak-anak di bawah umur," kata Aswin.
"Melakukan berbagai kegiatan i’dad (latihan ala militer) secara rutin, merencanakan persiapan logistik berupa persenjataan," sambungnya.
Terakhir, mereka juga terhubung dengan kelompok lain di beberapa daerah. Semisal, Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.
BACA JUGA:
Densus 88 antiteror meringkus 16 tersangka di sekitaran wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Para teroris ini ditangkap hanya dalam waktu satu hari
"Densus 88 melakukan penangkapan terhadap 16 tersangka teroris di wilayah Sumbar," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Meski lokasi penangkapan di wilayah Sumatera Barat, belasan tersangka teroris itu diringkus di kawasan berbeda.
Semisal, 12 di antaranya ditangkap di Kabupaten Dharmasraya. Kemudian sisanya di Kabupaten Tanah Datar.
Pasukan burung hantu Polri pun hanya memburuhkan sehari untuk meringkus belasan teroris ini. Mereka ditangkap pada 25 Maret.