Bagikan:

JAKARTA - Satuan Reserse Kriminal Polres Kapuas, Kalimantan Tengah, mengamankan ratusan potong kayu olahan tanpa memiliki dokumen Surat Keterangan Sah Hasil Hutan (SKSHH). Sedikitnya ada lebih dari 183 potong kayu olahan yang berhasil diamankan dari tangan pelaku berinisial GR alias BM (48) di Desa Saka Tamiang.

"Pelaku berinisial GR alias BM ini ditangkap saat mengangkut kayu olahan tanpa memiliki dokumen SKSHH di Desa Saka Tamiang, Kecamatan Kapuas Barat," kata Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti, seperti dilansir dari Antara, Minggu, 27 September.

Ditangkapnya pelaku GR ini, kata dia, berdasarkan informasi dari masyarakat yang kemudian dilakukan penyelidikan dan selanjutnya berhasil mengamankan pelaku beserta ratusan kayu olahan tersebut pada Jumat, 25 September.

Menurut Manang, pelaku diamankan karena tidak bisa menunjukkan dokumen SKSHH dari kayu meranti campuran yang dibawanya. Pelaku juga membawa sejumlah kayu olahan dengan berbagai ukuran 3×5 sebanyak kurang lebih 183 potong dan papan tipis 1×15 sebanyak kurang lebih 192 potong.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut, polisi akan menjeratnya dalam Pasal 83 ayat 1 huruf b Jo Pasal 12 huruf e Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan (P3H).

“Untuk pelaku dan sejumlah barang bukti kayu sudah kita bawa ke Satreskrim Polres Kapuas untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kristanto.

Pelaku GR alias BM merupakan warga Desa Saka Tamiang, Rukun Tetangga (RT) 05 Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas. Kristanto mengingatkan dan mengimbau masyarakat di wilayah hukum Polres Kapuas untuk tidak melakukan perbuatan melanggar hukum terutama perusakan hutan di daerah setempat.