PALU - Bupati Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng) Amran Yahya menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor.
Keputusan itu diambil menyusul bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah kecamatan akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang dan kilatan petir sejak Selasa (22/3) hingga Rabu (23/3) yang meliputi Kecamatan Baolan, Kecamatan Galang, Kecamatan Dakopamean dan Kecamatan Tolitoli Utara.
"Banjir mengakibatkan terendamnya pemukiman penduduk, rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan, serta sarana air bersih masyarakat. Oleh karena itu, perlu menetapkan status tanggap darurat bencana alam banjir dan tanah longsor," kata Amran Yahya dilansir Antara, Jumat, 25 Maret.
Selain itu, kata Amran, keputusan tersebut diambil dengan memperhatikan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tolitoli tentang kewaspadaan curah hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang untuk seluruh wilayah Kabupaten Tolitoli.
"Status tanggap darurat bencana alam banjir dan tanah longsor berlangsung selama 28 hari, terhitung sejak tanggal 24 Maret sampai 20 April 2022," ujarnya.
BACA JUGA:
Sejak bencana terjadi pada Rabu, 23 Maret, Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) telah menyalurkan bantuan logistik ke daerah terdampak bencana di Tolitoli.
Bantuan yang disalurkan berupa makanan siap saji bagi bayi, balita dan orang dewasa, air minum, peralatan dapur, perlengkapan bayi dan balita, matras, tenda, kasur, serta selimut.