Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar mengatakan kawasan terpadu nusantara (KTN) yang digagas lembaganya bertujuan untuk penanggulangan terorisme yang berbasis kesejahteraan.

"Kolaborasi dan sinergi diperlukan sebagai bentuk negara hadir dalam upaya penanggulangan terorisme," kata Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 25 Maret.

Ia menjelaskan KTN merupakan salah satu bentuk pendekatan lunak yang mengedepankan aspek kesejahteraan dengan memberikan fasilitas kepada mitra deradikalisasi, penyintas dan masyarakat untuk mengembangkan produktivitas ekonomi.

Kawasan tersebut dijadikan sarana reintegrasi sosial bagi mitra deradikalisasi agar memiliki kemandirian ekonomi. Dalam jangka panjang, KTN diharapkan mampu mencegah radikalisme dan terorisme melalui transformasi mindset.

Di dalam wilayah KTN, upaya deradikalisasi berbasis kesejahteraan juga akan dihidupkan melalui kegiatan dialogis penanaman nilai-nilai kebangsaan dengan konsep wadah akur rukun usaha nurani gelorakan NKRI (Warung NKRI).

"Indonesia punya empat pilar kebangsaan yang sudah diwarisi leluhur kita. Harus dilestarikan dan dijaga bersama," ujar dia.

BNPT sendiri telah meluncurkan KTN pertama di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Di lokasi itu tersedia lahan pertanian jagung, peternakan kambing dan posko KTN yang merupakan sinergi dari BNPT, pemerintah Kabupaten Malang, Universitas Islam Malang dan beberapa pihak lainnya.

Tidak sampai di situ, ke depan, akan ada pengembangan selanjutnya yakni budi daya perikanan, tanaman pangan, budi daya tanaman nonpangan dan lain sebagainya. Hasil perkebunan itu akan dijual ke masyarakat luas.