Bagikan:

JAKARTA - Terjadinya petir yang menyambar Sirkuit Mandalika saat gelaran MotoGP pada Minggu, 20 Maret kemarin jadi sorotan. Sesaat sebelum balapan digelar, hujan sempat turun dan petir menyambar ke arah lintasan sirkuit hingga memercikkan api dalam waktu sekejap.

Petir tersebut tertangkap kamera yang disiarkan televisi di seluruh dunia. Bahkan, akun Instagram resmi MotoGP juga membagikan video sambaran petir tersebut.

Ada penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atas fenomena ini. Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin awalnya menjelaskan hujan di Sirkuit Mandalika terukur menjelang siang dan makin signifikan pada siang jelang sore hari.

Miming mengungkapkan, awan hujan yang terbentuk di atas Sirkuit Mandalika kala itu berjenis awan Cumulonimbus. Awan Cumulonimbus sangat berpotensi disertai petir, apalagi di kawasan sirkuit yang merupakan lapangan terbuka.

"Ketika awan Cumulonimbus kemudian turun hujan, maka harus selalu waspada adanya potensi petir terutama untuk area-area terbuka seperti lapangan, sawah, dan sjenisnya. Potensi terjadinya petir sangat tinggi jika ada awan jenis Cumulonimbus tersebut," kata Miming kepada VOI, Senin, 21 Maret.

Lalu, bagaimana dengan percikan api yang muncul tepat di permukaan lintasan sirkuit? Miming menuturkan sebenarnya itu merupakan hal wajar. Petir memiliki aliran listrik dengan tegangan tinggi.

Maka, ketika mengenai objek, dalam hal ini permukaan sirkuit MotoGP, pelepasan energi petir akan bisa menimbulkan panas hingga mengeluarkan api.

"Itu hal yang wajar ketika petir menyambar suatu objek di permukaan bumi, karena suhu smabaran petir yang sangat panas dari petir itu sendiri," ungkap Miming.