Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan mencatat adanya penurunan jumlah penumpang angkutan darat atau jalan selama masa Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, yakni pada periode H-6 sampai dengan H+11 sebanyak 762.348 penumpang atau 22,74 persen dibanding 2018/2019.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan jumlah penumpang angkutan jalan atau darat turun dari 3,4 juta orang menjadi 2,6 juta orang. Sementara itu, jumlah penumpang angkutan penyeberangan naik dari 2,1 juta orang pada 2018/2019 menjadi 2,5 juta orang pada 2019/2020.

Adapun jumlah penumpang angkutan kereta api naik 4,40 persen dari 5,5 juta orang pada periode 2018/2019 menjadi 5,7 juta orang pada 2019/2020.

Kemudian angkutan laut naik 13,58 persen dari 981.752 orang pada 2018/2019 menjadi 1,1 juta orang di 2019/2020, angkutan udara turun 6,51 persen dari 5,4 juta orang pada 2018/2019 menjadi 5,1 juta orang pada 2019/2020.

Budi menuturkan turunnya jumlah penumpang angkutan umum, terutama angkutan darat karena banyaknya masyarakat yang beralih ke angkutan pribadi karena hadirnya Tol Layang Jakarta-Cikampek.

“Jumlah penumpang angkutan bus turun. Bisa saya terangkan nampaknya masyarakat masih coba-coba kondisi jalan tol yang hubungkan beberapa provinsi/kota. Jumlah kendaraan sebanyak 5,6 juta kendaraan naik 17 persen. Jadi banyak warga naik kendaraan pribadi,” katanya di Jakarta, Senin 6 Januari.

Ia menilai kondisi tersebut sudah diprediksi dan berharap pada angkutan Lebaran selanjutnya, masyarakat bisa kembali beralih ke angkutan umum.

“Pak Menhub juga sudah prediksi itu. Bus kompetitornya memang mobil pribadi, mudah-mudahan saat angkutan Lebaran nanti kembali ke angkutan umum. Kita perbaiki fasilitas angkutan umum kita, titik-titik dan simpul juga diperbaiki,” katanya.

Berdasarkan Posko PT Jasa Marga 5 Januari 2020 dapat diketahui bahwa jumlah kendaraan di jalan tol pada Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 periode H-6 hingga H+11 adalah sebanyak 5,6 juta kendaraan.

Jumlah kendaraan tersebut mengalami kenaikan 17,76 persen jika dibandingkan dengan jumlah kendaraan tahun sebelumnya yang sebanyak 4,7 juta kendaraan.

Sementara itu, untuk mudik gratis dilaksanakan oleh Ditjen Perhubungan Darat yang bekerja sama dengan PT Jasa Marga dapat diketahui bahwa persentase pemenuhan kuota Mudik Gratis mencapai 95 persen.

“Oleh karena itu, mudik gratis yang telah dilaksanakan dapat dikatakan sukses dan untuk tahun 2020 program diharapkan dapat dilanjutkan,” katanya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnis mengatakan jumlah penumpang pesawat turun, namun masih lebih tinggi dari perkiraan

“Memang kita prediksi turun, tapi pengguna pesawat udara lebih besar dari prediksi kita. Ketepatan waktu terbang bertahan di 64 persen cukup bagus dengan kondisi Bandara Halim yang tergenang air,” katanya.