Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut saat ini kasus positif COVID-19 telah menurun hingga 64 persen dari puncak kasus akibat penularan varian Omicron pada pertengahan Februari lalu.

"Saat ini kasus positif nasional turun 64 persen dari puncak, setelah menunjukkan tren penurunan selama 3 minggu berturut-turut," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis, 17 Maret.

Pada puncaknya, pertambahan kasus mingguan COVID-19 sempat mencapai 390 ribu kasus. Namun, pada minggu terakhir, pertambahan kasus positif menjadi 140 ribu kasus per minggu atau telah turun 250 ribu kasus dari puncaknya.

Kabar baik lainnya, lanjutr Wiku, penurunan kasus positif ini juga terjadi menyeluruh di seluruh provinsi Indonesia. Pada minggu lalu, tidak ada satu provinsi pun yang mengalami penambahan kasus yang lebih besar dibanding minggu sebelumnya.

Wiku mengatakan kasus aktif pun menunjukkan tren penurunan selama 2 minggu berturut-turut, hingga saat ini turun mencapai 52 persen dari puncak.

"Kasus aktif mencapai titik tertingginya dengan jumlah kasus 580 persen per tanggal 24 Februari 2022. Sementara, per 16 Maret lalu, jumlah kasus aktif hanya sebesar 280 ribu kasus," ungkap Wiku.

Meski demikian, angka kasus aktif saat ini masih jauh lebih tinggi hingga tiga setengah kali lipat dibandingkan dengan kasus aktif per 1 Februari sebelum lonjakan kasus terjadi.

"Di tengah keberhasilan kita menekan lonjakan kasus, tugas besar kita selanjutnya adalah penyesuaian kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang harus dibarengi dengan peningkatan kesadaran masyarakat," imbuhnya.