Barbar! Ini Tampang Pria yang Tembak 5 Peluru ke Bayi Perempuan Berusia 7 Hari, Dia Mau Anak Sulungnya Laki-laki
Foto Shahzaib Khan via @OfficialDPRPP

Bagikan:

JAKARTA - Shahzaib Khan, seorang pria --lebih tepat dibanding menyebutnya sebagai ayah-- tega menghabisi nyawa bayi putrinya yang masih berusia 7 hari. Lima peluru bersarang ke tubuh putrinya itu hanya karena dia mau bayi laki-laki.

Peristiwa yang terjadi pada 7 Maret lalu ini sudah bikin geger Pakistan. Warganya langsung bereaksi dan memicu kemarahan. Mereka menumpahkan segala kekesalan di media sosial.

"Ini melampaui barbar, brutal dan kejam. Satu-satunya solusi untuk menghentikan kebrutalan ini adalah menggantungnya di depan umum," tulis warganet.

"Saya merasa jijik pada intinya. Saya merasa sangat kasihan pada ibu. Lihatlah putri cantik yang dimilikinya. Wanita memimpin dunia, ini tahun 2022," tulis warganet lain dikutip dari The Sun, Senin 14 Maret.

Media-media asing bahkan menyebut Shahzaib Khan sebagai seorang monster.

Memang apa yang dilakukan Shahzaib Khan sungguh tidak masuk akal. Tega menarik pelatuk pistolnya dan menghujani bayi mungilnya dengan lima letusan.

Tiga hari setelah kejadian di kota Mianwali, yang terletak di provinsi Punjab, polisi berhasil menangkap Shahzaib Khan

Kerabat keluarga ini mengakui kalau Shahzaib Khan memang murka setelah tahu istrinya melahirkan bayi perempuan, bukan laki-laki sesuai harapannya untuk anak sulung.

Ketika dia tahu istrinya melahirkan perempuan, pelaku tidak mau masuk ke dalam rumah. Lalu terjadi rebut-rebutan bayi. Ketika pihak keluarga mau mengambil bayi itu, Shahzaib Khan marah dan mengancam akan menembak.

Dikutip dari Mirror, Kelompok hak asasi bilang pembunuhan bayi perempuan tersebar luas di Pakistan. Bahkan ebih dari 500 mayat bayi ditemukan dibuang selama dua tahun terakhir. Sebagian besar adalah anak perempuan.

Keluarga diyakini sering tidak menginginkan anak perempuan, mengingat mereka diharapkan untuk membayar mahar ketika mereka menikah.

Dan negara ini memiliki budaya 'kehormatan' yang kuat, di mana seorang wanita dapat dengan mudah menodai 'reputasi' keluarganya melalui perilaku tertentu - biasanya terkait dengan seks.