Kabar Baik dari Sulteng, Tingkat Kesembuhan COVID-19 Naik Menjadi 88,68 Persen
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman menyatakan, tingkat kesembuhan pasien yang terpapar COVID-19 di provinsi itu naik menjadi 88,68 persen.

Berdasarkan data Pusdatina COVID-19 Provinsi Sulteng, dari total 57.537 orang yang positif terinfeksi COVID-19, sebanyak 51.026 orang di antaranya dinyatakan telah sembuh.

"Sementara itu 1.656 pasien COVID-19 dinyatakan meninggal dunia atau 2,88 persen dari total pasien yang terpapar COVID-19," katanya di Kota Palu, dikutip dari Antara, Sabtu 12 Maret.

Selain itu, persentase kasus aktif COVID-19 di Sulteng turun menjadi 8,44 persen atau 4.855 pasien yang terpapar COVID-19 masih menjalani isolasi secara mandiri, di rumah sakit maupun di tempat isolasi terpusat.

Sebanyak 4.855 pasien aktif COVID-19 tersebut, kata Adiman, berada di sejumlah daerah antara lain 828 orang di Kota Palu, 531 orang di Kabupaten Buol, 520 orang di Sigi, 465 orang di Parigi Moutong, 446 orang di Poso, sebanyak 434 orang di Morowali Utara.

Kemudian 377 orang di Morowali dan Tolitoli, 365 orang di Tojo Una-Una, 313 orang di Donggala, 116 orang di Bangga Kepulauan, 35 orang di Banggai dan 24 orang di Banggai Laut.

Hari ini 336 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh, 275 orang terkonfirmasi terpapar COVID-19 dan satu orang dinyatakan meninggal dunia.

Ia menjelaskan sebagaimana prediksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa puncak penularan COVID-19 pada Maret 2022, sehingga warga diimbau lebih memperkuat imunitas tubuh dan sering berolahraga.

Lalu, mengonsumsi makanan bergizi, buah-buahan, dan tetap menjaga kondisi kesehatan juga bagian penting menambah imun tubuh.

Prokes dengan metode 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas) masih menjadi hal penting untuk ditaati, karena laju penularan COVID varian baru Omicron yang cepat.

"Gubernur Sulteng selalu mengingatkan warga agar lebih memperketat prokes, jika tidak ada urusan mendesak, sebaiknya menahan diri keluar rumah," ucap Adiman.