Bangka Belitung Miliki Tingkat Kesembuhan COVID-19 Tertinggi se-Indonesia
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) (foto: dokumentasi BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) menyebut, Bangka Belitung menjadi provinsi dengan tingkat kesembuhan COVID-19 tertinggi se-Indonesia.

Yuri menyebut, angka kesembuhan di Bangka Belitung saat ini adalah 86,5 persen. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per tanggal 1 Juli, akumulasi kasus infeksi di Bangka Belitung sebanyak 155 kasus. Sementara, pasien yang sudah sembuh sebanyak 134 orang dan pasien meninggal 2 orang.

"Untuk Bangka Belitung, dalam dua minggu terakhir ini tambahan kasus barunya tidak pernah di atas 10. Bahkan beberapa hari terakhir 0 atau tidak ada kasus," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis,2 Juli. 

Provinsi lain dengan angka kesebuhan yang tinggi adalah DI Yogyakarta dan Lampung, dengan tingkat kesembuhan di atas 80 persen. 

Sementara, angka kesembuhan terendah adalah Maluku Utara yakni 12,8 persen. Akumulasi kasus positif di Maluku Utara sebanyak 875 orang, dengan pasien sembuh sebanyak 112 pasien dan pasien meninggal sebanyak 31 orang.

"Yang masih paling rendah ini, Maluku Utara. Karena kita tahu, Maluku Utara ledakan kasusnya positifnya baru kita dapatkan dalam dua hari terakhir ini. Tingkat hunian rumah sakitnya baru naik," tutur Yuri.

Tingkat kesembuhan nasional

Yuri melanjutkan, tingkat kesembuhan kasus COVID-19 dalam skala nasional adalah 44 persen. Dengan catatan, ada 13 provinsi yang memiliki angka kesembuhan di atas 70 persen.

Jika melihat angka kesembuhan secara global di seluruh dunia, Indonesia masih berada di urutan bawah. Sebab, kata dia, kasus COVID-19 yang pertama kali masuk ke Indonesia masih lebih baru dibanding negara lain.

"Beberapa negara yang sudah lebih dahulu terdampak dari pandemi ini memang sebagian besar pasiennya, persentasenya sudah jauh lebih tinggi. Misalnya Jepang, angka sembuhnya sudah di atas 90 persen," ungkap Yuri.

"Tapi, kalau kita lihat, negara-negara yang masih baru mengalaminya, seperti Brasil itu masih di bawah kita," tambah dia.

Dengan kata lain, hal ini menunjukkan gambaran pentingnya kesadaran masyarakat untuk segera mengakses layanan perawatan jika mengalami gejala penularan virus corona. Sehigga, dirinya langsung mendapaT perawatan dan potensi penularan bisa diminimalisasi.