Percepat Pengiriman Senjata untuk Ukraina dan Sekutu, Pentagon Hidupkan Kembali Tim Khusus
Pentagon. (Wikimedia Commons/mariordo59)

Bagikan:

JAKARTA - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) beralih ke tim khusus untuk menanggapi peningkatan permintaan penjualan senjata baru, serta permintaan untuk transfer senjata ke Ukraina setelah invasi Rusia, sebut tiga sumber yang mengetahui hal ini.

Kantor Akuisisi dan Keberlanjutan Pentagon, pembeli senjata untuk Departemen Pertahanan AS, telah meningkatkan permintaan dari sekutu Eropa yang berharap untuk mengirim senjata ke Ukraina melalui transfer pihak ketiga atau membeli senjata untuk memperkuat pertahanan mereka sendiri, kata sumber tersebut.

Tim respons cepat dihidupkan kembali dalam beberapa hari terakhir untuk mengoordinasikan dan memotong birokrasi seputar penjualan dan transfer sambil memprioritaskan permintaan dari sekutu, kata sumber tersebut.

Upaya yang sebelumnya tidak dilaporkan datang ketika Pentagon bekerja untuk menanggapi lanskap yang berubah dengan cepat untuk kesepakatan dan transfer senjata. Pentagon memanfaatkan tim respons cepat selama Pemerintahan Donald Trump.

"Sebagai bagian dari upaya ketahanan rantai pasokan Departemen Pertahanan yang sedang berlangsung, Departemen sedang mengevaluasi kapasitas basis industri untuk memproduksi barang-barang penting bagi keamanan nasional kami dan sekutu serta mitra kami. Upaya ini difokuskan pada identifikasi kendala rantai pasokan utama dan tindakan mitigasi untuk meningkatkan kapasitas," kata seorang pejabat pertahanan, melansir Reuters 12 Maret.

Operasi tersebut dijalankan bekerja sama dengan Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS, yang mengawasi penjualan dan transfer senjata ke negara lain untuk Departemen Pertahanan.

Menurut email yang dilihat oleh Reuters, DSCA baru-baru ini meminta industri pertahanan untuk perangkat yang dapat digunakan untuk menonaktifkan atau menembak jatuh drone yang tersedia atau siap dikirim dalam 120 hari.

"Mengingat krisis yang sedang berlangsung di Eropa, Pemerintah AS (USG) melanjutkan upayanya untuk mengidentifikasi solusi efektif yang akan membantu Ukraina dalam situasi yang sedang berlangsung. Salah satu area fokus kami adalah C-sUAS," kata pesan tersebut. Teknologi counter small unmanned aerial systems (C-sUAS) digunakan untuk mengalahkan drone.

Perangkat kontra-drone datang dalam berbagai ukuran, harga, dan format termasuk Dronekiller seperti pistol radar portabel yang dibuat oleh IXI Electronic Warfare dan Dronebuster dari Radio Hill Technologies yang masing-masing berharga puluhan ribu dolar.

Ada juga versi teknologi yang lebih besar termasuk yang dapat melindungi area seukuran stadion yang dibuat oleh SRC Inc. Sistem yang lebih besar dapat menelan biaya dalam kisaran 3 juta dolar AS hingga 6 juta dolar, kata eksekutif industri.

Pentagon telah menekankan, sistem yang lebih kecil seperti sistem anti-tank Javelin dan rudal anti-pesawat Stinger, yang dikirim oleh sekutu ke Ukraina melalui truk hampir setiap hari, adalah yang paling berguna.

"Kami percaya cara terbaik untuk mendukung pertahanan Ukraina adalah dengan menyediakan senjata dan sistem yang paling mereka butuhkan untuk mengalahkan agresi Rusia, khususnya anti-armor dan pertahanan udara," terang juru bicara Pentagon John Kirby.

Dalam beberapa kasus, sekutu mencoba memanfaatkan situasi Ukraina untuk "menekan hal-hal yang mereka inginkan bahkan sebelum konflik," kata seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya.

Ia menambahkan, rantai pasokan masih tertekan akibat pandemi sehingga ada ketidakpastian tentang bagaimana hal ini terjadi. permintaan dapat segera dipenuhi.

Untuk diketahui, negara-negara di Eropa dan di seluruh dunia, sedang mempertimbangkan untuk memperluas anggaran pertahanan untuk memenuhi prospek keamanan yang semakin tidak pasti.