Bagikan:

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah mencatat sebanyak 178 hewan ternak mati usai banjir bandang yang menerjang pada Rabu, 9 Maret lalu.

"Hasil kaji cepat tim BPBD Kabupaten Banggai pada hari ini, 178 hewan ternak mati. Adapun rinciannya 3 ekor sapi, 5 ekor kambing, 20 ekor babi dan 150 ekor ayam," kata Plt. Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat, 11 Maret.

Kemudian, banjir bandang juga menyebabkan 8 unit rumah rusak berat, 7 unit rusak sedang dan 17 unit rusak ringan. Saat terjadi, banjir bandang itu sempat merendam permukiman warga dengan tinggi muka air 100 sentimeter.

"Adapun kondisi mutakhir saat ini air telah surut dan warga mulai membersihkan rumah mereka dari material lumpur yang terbawa banjir," ucap Abdul Muhari.

Lebih lanjut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas ringan, sedang dan yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Banggai hingga Minggu, 13 Maret.

Menyikapi hal tersebut, Abdul Muhari meminta kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan agar dilakukan secara berkala.

"Sebagai antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam," imbuhnya.