Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Mulyanto memberikan sindiran pedas kepada pemerintah ihwal ditetapkannya Managing Director President Office Sinarmas Land, Dhony Rahajoe, menjadi Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Mulyanto menilai pemerintah saat ini mengalami krisis rasa malu, tak lagi segan kepada rakyat mengangkat para pengusaha menjadi pemimpin negeri.

"Makin vulgar, tanpa malu2 lagi, mengangkat pengusaha jadi penguasa," tulid Dony dalam akun Twitternya, @pakmul63, Jumat 11 Maret.

Mulyanto mengatakan pemerintah sepatutnya fokus mengejar penyelesaian permasalahan rakyat yang tertekan himpitan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

Dia menambahkan, pemindahan ibu kota ke Kalimantan juga mendapat beragam penolakan. Namun, alih-alih mendengarkan pihak yang kontra, pemerintah tancap gas membangun ibu kota baru bernama Nusantara tersebut.

"Meski banyak penolakan publik, IKN kebut terus. Demokrasi terancam oligarki," sambungnya.

Merasa heran dengan pemerintah, Mulyanto mempertanyakan dasar dari pembangunan Nusantara yang diprediksi memakan waktu 10-20 tahun itu. "Sebenarnya, IKN ini untuk siapa?" ujar Mulyanto.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menunjuk Bambang Susantono sebagai Kepala Badan Otorita IKN dan Dhony Rahajoe sebagai wakilnya. Keduanya resmi dilantik di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis 10 Maret sore.

Dalam pelantikan itu, Jokowi juga mengangkat Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulawesi Selatan.

Dhony disebut-sebut telah mengundurkan diri dari pengembang properti terbesar di Indonesia Sinarmas Land menjelang dilantik. Selain mantan bos Sinarmas Land, Donny juga tercatat sebagai anggota Badan Pembina Yayasan Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB).