'Kenangan' Banjir Kala Siswa se-DKI Mulai Kembali Masuk Sekolah
Ilustrasi anak-anak usia sekolah yang menjadi korban banjir Jabodetabek (irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Liburan semester siswa sekolah se-Jakarta telah usai. Seluruh siswa, mulai dari SD, SMP/sederajat, dan SMA/sederajat kembali masuk sekolah mulai hari ini. 

Dalam sambutan yang dibacakan pada upacara di tiap sekolah pagi ini, Kepala Dinas Pendidikan DKI Syaefuloh Hidayat ingin siswa kembali mengingat peristiwa banjir Jakarta yang terjadi pada awal tahun 2020. 

Syaefuloh menuturkan, curah hujan di Jakarta beberapa hari lalu merupakan yang paling tinggi sejak ratusan tahun lalu. 

"Anak-anakku, para peserta didik yang saya cintai dan saya banggakan, awal tahun 2020 ini kita dihadapkan dengan hal yang sangat tidak terduga. Jakarta diguyur hujan sangat deras, untuk pertama kalinya dalam 154 tahun, Jakarta mendapat curahan hujan tertinggi, yaitu sekitar 377 mm/hari," kata Syaefuloh, Senin, 6 Januari. 

Selama masa banjir, Syaefuloh mengklaim Pemprov DKI Jakarta bertindak cepat dalam menangani banjir yang melanda Jakarta. Penanganan itu dengan menyediakan kantong-kantong pengungsian, suplai bahan makanan dan obat-obatan untuk membantu warga terdampak banjir. 

Kepada seluruh tenaga kependidikan dan orang tua siswa, Syaefuloh mengingatkan kembali bahwa banjir merupakan masalah yang sering melanda Jakarta. Hal itu diakui menjadi tantangan tersendiri bagi Pemprov DKI, baik dari sisi penanganan maupun pencegahan seperti normalisasi sungai. 

Kata Syaefuloh, Pemprov DKI Jakarta sedang melakukan penataan 13 bantaran sungai atau kali, revitalisasi 109 setu, danau, embung, waduk yang ada di Jakarta. Rehabilitasi saluran air juga dilakukan secara bertahap. 

Selain itu, Syaefuloh meminta seluruh siswa maupun tenaga kependidikan agar menjaga kualitas lingkungan hidup sekolah. 

"Jika lingkungan sekolah kita bersih, maka kita akan merasa nyaman untuk melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar dan tentunya jauh dari berbagai penyakit," tuturnya. 

Sebagai informasi, sebanyak 211 dari total 2.800 sekolah di Jakarta terendam selama banjir menerpa wilayah Jabodetabek dan Banten awal tahun ini.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meyakini seluruh sekolah telah dibersihkan dari sisa lumpur dan bisa digunakan saat masuk sekolah semester II tahun pelajaran 2019/2020. Meskipun, ia memahami tidak semua ruang kelas sudah bisa digunakan saat awal masuk sekolah. 

"211 sekolah insyaallah sudah bersih. Hari Senin bisa digunakan, mungkin belum optimal. Akan ada pengaturan karena jumlah kelas-kelas masih dalam proses pembersihan masih ada. Nanti kepala sekolahnya mengatur sesuai dengan situasinya," jelas Anies, Minggu, 5 Januari.