Bagikan:

BADUNG - I Wayan Amin warga Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, Bali, sangat senang istrinya I Ketut Muliasi, Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Ukraina akhirnya bisa kembali pulang ke Bali. 

"Perasaan saya luar biasa. Namanya, suami ada perasaan yang tidak enak tapi tetap berusaha dan berdoa keselamatan istri," kata Amin saat menunggu kedatangan istrinya di Terminal Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin, 7 Maret malam. 

Amin mengatakan, saat muncul pemberitaan Rusia menginvasi Ukraina, dirinya setiap hari menepon istrinya. Istrinya memang baru 7 bulan bekerja sebagai terapis spa di Ukraina.

"Setiap hari (telepon) dia baru mau pindah ke Rumania. Kalau ceritanya, dia bilang rasa takut dan kekhawatiran selalu ada. Cuma pesan saya sebagai suami tetap mendorong dia jangan sampai mengambil keputusan yang membuat dia menjadi kalangkabut, saya dorong tetap agar dia tenang," ujarnya.

"Perasaan saya luar biasa bahagia, dia sudah balik ke Bali. Saya bersyukur istri sudah balik selamat walaupun suatu halangan yang begitu dia alami," tutur Amin.

Sementara salah satu PMI asal Denpasar, Bali, yang bekerja di Ukraina, Nyoman Sukiati juga merasa senang bisa kembali ke kampung halamannya. Selama di Ukraina, dia berada Kota Odessa dan sudah bekerja selama 7 tahun lebih. 

"Iya senang sekali bisa sampai di Bali, saya dua tahun lebih," kata dia.

Di Ukraina disebut Sukiati sangat mencekam. Suara ledakan misil Rusia kerap didengar.

"Kita dalam keadaan ketakutan dan banyak tentara di luar, kita keluar tidak boleh. Tapi saya aman-aman saja, karena saya di Odessa. Kalau di tempat saya hanya ada tentara, ada ledakan beberapa kali kita dengar. Kita tidak sembunyi, kita di dalam saja di rumah tapi tidak berani keluar," ujarnya.