Satgas COVID-19: Pejabat Diminta Terbuka Jika Positif, Ini Bukan Stigma Negatif
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (Foto: dokumen BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah pejabat dinyatakan positif COVID-19. Namun, hanya sedikit dari mereka yang menyampaikannya ke publik.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta mereka terbuka terhadap status kesehatannya kepada masyarakat.

Wiku mengatakan, mereka tidak perlu merasa khawatir akan mendapat stigma negatif. Karena, penyampaian informasi ini semata-mata hanya untuk transparansi kepada publik.

"Ini merupakan bentuk transparansi publik dan tidak perlu takut menjadi stigma negatif kepada para pejabat publik," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 17 September.

Lagipula, virus ini tidak mengenal jabatan atau status sosial. Sebab, siapapun bisa terpapar tanpa kecuali dan tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di berbagai negara yang ada di dunia sehingga tak perlu ditutupi.

Selain itu, dengan mengumumkan secara terbuka ke publik jika positif COVID-19 akan memudahkan pelacakan kontak dekat untuk menelusuri penularan. Apalagi, saat ini penularan banyak terjadi di sejumlah klaster seperti klaster perkantoran hingga instansi pemerintahan.

"Kami mohon agar betul-betul seluruh masyarakat seluruh pimpinan kantor betul-betul dapat melindungi diri melindungi saudara kerabat sejawat agar tidak terjadi korban lagi. Semua ini tergantung pada kita semuanya dalam merubah perilaku untuk menjalankan protokol kesehatan," ungkapnya.

Diketahui, sejumlah pejabat beberapa waktu ini banyak yang dinyatakan positif COVID-19. Salah satunya adalah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah yang meninggal dunia akibat virus ini.

Selain itu, ada juga Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang dinyatakan positif COVID-19. Hanya saja, hingga saat ini tak ada keterangan resmi dari pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

Pernyataan mengenai kondisi Edhy justru pertama kali disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan dan kabar terbaru disampaikan oleh Juru Bicara Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, yang menyebut Edhy saat ini telah dinyatakan negatif.