2 Korban Tenggelam di Sungai Serang Grobogan saat Pintu Air Kedung Ombo Dibuka Ditemukan Tewas
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

GROBOGAN - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan yang melakukan pencarian dua korban tenggelam di Sungai Serang, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, saat mencari ikan akhirnya ditemukan keduanya dalam kondisi meninggal.

Menurut Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Grobogan Masrikan, kedua pencari ikan yang ditemukan meninggal bernama Pujiyono (44) warga Desa Sendangharjo dan Welli Wondo Nugroho (28) dari Desa Cekel sama-sama dari Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.

Kronologis kejadiannya, kata dia, berawal ketika kedua korban bersama dua teman lainnya mencari ikan di aliran Sungai Serang di Desa Rambat dengan cara menembak pada Minggu (6/3) ketika arus air masih kecil karena pintu Kedung Ombo belum dibuka.

Sekitar pukul 13.30 WIB, senapan Pujiyono terlepas dan terbawa aliran air yang begitu deras setelah pintu air di Kedung Ombo dibuka sehingga korban berusaha mengejar senapan tersebut.

Mengetahui temannya tenggelam dan meminta tolong, Welli yang kebetulan berada tidak jauh dari korban berusaha menolong. Namun, karena arus sangat deras dan di daerah pusaran air kedua korban ikut tenggelam dan tidak terlihat.

"Dua teman korban yang melihat temannya tenggelam berusaha meminta tolong warga sekitar," ujarnya dikutip Antara, Senin, 7 Maret.

Kemudian tim gabungan yang terdiri dari BPBD Grobogan, TNI/Polri serta para relawan melakukan pencarian kedua korban. Hasilnya korban bernama Welli Wondo Nugroho pada Minggu (6/3) pukul 16.30 WIB ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Lokasi penemuan korban berjarak sekitar 500 meter dari tempat pertama korban tenggelam. Korban selanjutnya dibawa ke rumah duka dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Pada Minggu (6/3) sore, pencarian korban kedua dihentikan dan akan dilanjutkan keesokan harinya. Pencarian hari kedua, yakni Senin (7/3) tim gabungan berhasil menemukan korban kedua atas nama Pujiyono sekitar pukul 05.30 WIB.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis maupun Inafis (Automatic Finger Print Identification System) Polres Grobogan, kemudian korban diantar ke rumah duka untuk dilakukan.