BENGKULU - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bengkulu menggelar operasi minyak goreng di dua lokasi di Jalan Belimbing Pasar Panorama dan di Jalan Gandaria Pasar Panorama, Kota Bengkulu. Kericuhan terjadi dalam antrean ribuan warga.
Salah satu warga Kelurahan Jembatan Kecil, Ria Ibzan, mengatakan dirinya telah mengantre sejak pukul 07.30 WIB di Jalan Belimbing Pasar Panorama.
"Saat pembagian di lokasi pertama pihak penyelenggara tidak membuat aturan untuk masyarakat sehingga masyarakat berdesak-desakan," kata Ria dikutip Antara, Sabtu, 5 Maret.
Seharusnya, menurut dia, pihak penyelenggara telah membuat aturan untuk masyarakat yang ingin membeli minyak goreng agar tidak menimbulkan keramaian sesuai dengan aturan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu guna mengurangi penyebaran COVID-19. Namun terjadi kerumunan masyarakat.
Hal senada juga disampaikan oleh Sumina. Ia mengaku kecewa dan merasa dipermainkan oleh pemerintah dengan adanya operasi pasar yang hingga dua kali pindah lokasi.
"Kami disuruh antre dua kali, kami ikuti tapi akhirnya tidak dapat. Saya merasa dipermainkan oleh pemerintah hanya karena minyak goreng dua liter," ujarnya.
Sumina menjelaskan telah dua minggu stok minyak goreng di rumahnya tidak ada, sehingga dirinya tidak dapat berjualan gorengan dan beralih berjualan es.
BACA JUGA:
Diketahui, ribuan masyarakat Kota Bengkulu mengantre minyak goreng seharga Rp12,5 ribu per liter.
Di tengah pembagian minyak goreng terjadi aksi saling dorong antara masyarakat sehingga menyebabkan kericuhan.
Namun akhirnya pada pukul 10.12 WIB mobil pembawa minyak goreng murah pergi meninggalkan lokasi sebab kondisi masyarakat yang tidak kondusif.