Warga Perumahan Sudirman Rela Antre Desak-desakan Demi Minyak Goreng Rp14 Ribu
Warga antre minyak goreng/ Foto: Antara

Bagikan:

BANTEN - Puluhan warga di Perumahan Sudirman, Desa Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, rela antre selama berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng Rp14.000/liter yang disediakan oleh salah satu minimarket setempat.

Mereka juga rela berdesak-desakan karena sudah lama kesulitan memperoleh minyak goreng selama beberapa pekan ini.

Pantauan di lapangan, sejumlah ibu-ibu yang tak ingin ketinggalan dan kehabisan stok minyak harga murah terlihat mengikutsertakan anaknya dalam antrean panjang perburuan minyak tersebut.

Khodijah (30), salah satu warga yang ikut dalam antrean minyak goreng di Tangerang, Jumat, mengatakan, bahwa dengan adanya kelangkaan stok dan harga jual tinggi membuat dirinya kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

"Saya antre sudah dari pagi, karena saya dapat info semalam dari grup akan ada pengiriman minyak goreng di toko ini. Meski ujung-ujungnya antre juga, tapi tidak apa-apa lah daripada saya tidak bisa masak," katanya.

Ia pun berharap pemerintah pusat maupun pemerintah daerah segera dapat mengatasi lonjakan dan kelangkaan harga minyak goreng, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan minyak. Apalagi, kata dia, beberapa pekan ini akan menghadapi bulan suci Ramadan.

"Saya berharap pemerintah bisa secepatnya mengatasi kelangkaan minyak sekarang ini. Kita sudah susah, apa-apa langka dan mahal, gimana nanti pas masuk bulan puasa," harapnya.

Sementara Ruly (28) salah satu warga Perumahan Sudirman mengeluhkan hal yang sama, terkait kelangkaan minyak goreng di wilayah Kabupaten Tangerang tersebut.

Ia menyebutkan selama ini warga harus mengantre untuk mendapatkan 1 liter minyak goreng kemasan. Sedangkan dalam perburuan itu dirinya tidak pasti apakah bisa mendapatkannya atau tidak.

"Sekarang minyak yang disediakan di toko ini terbatas. Saya kali ini tidak tahu bisa dapat apa nggak. Karena info dari toko stoknya hanya terbatas, warga yang antre banyak lagi," kata dia.