Bagikan:

JAKARTA - Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia Mirah Sumirat, tegas menolak wacana Pemilu 2024 diundur yang berimplikasi pada perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, usulan penundaan Pemilu 2024 maupun presiden 3 periode sangat tidak layak dilontarkan. Sebab, saat ini kondisi rakyat dan buruh masih sangat sulit.

"Mohon maaf ini kita sampaikan secara clear di sini. Bagi kami, bagi rakyat, pekerja, buruh, mohon maaf, dua periode saja kami sudah eneg,” ujar Mirah dalam diskusi daring, Jumat, 4 Maret.

Menurut Mirah, hingga saat ini tidak ada kesejahteraan yang dirasakan oleh para buruh. Justru, kata dia, pencapaian pemerintah dibawah kepemimpinan Jokowi malah semakin menurun.

"Apa yang sudah dilakukan untuk kesejahteraan para buruh, mana pencapaian-pencapainya? Malah makin turun," tegasnya.

"Apalagi dengan Omnibuslaw Undang-undang Cipta Kerja, meskipun telah dibatalkan MK, tapi kan pemerintah terus berjalan mengatakan ini tetap berlaku," sambungnya.

Bahkan Mirah menduga, Presiden Jokowi senang dengan usulan penundaan pemilu yang otomatis memperpanjang jabatannya. Hal ini menurutnya, terlihat dari kasus pelaporan dugaan korupsi anak Jokowi di KPK yang belum jelas penanganannya.

Daripada terus menggulirkan isu penundaan pemilu dengan alasan perbaikan ekonomi hingga perang Rusia dan Ukraina, kata Mirah, lebih baik ketum parpol fokus memberikan kesejahteraan pada rakyat dan pekerja. 

Apalagi kata dia, saat ini harga-harga bahan pokok tengah naik di tengah masa pandemi COVID-19.

Belum lagi, sambung Mirah, banyak ibu-ibu yang berdesak-desakan hanya untuk mendapat dua liter minyak goreng yang disubsidi pemerintah pada hari ini. Kemudian, kedelai, tempe dan gula yang sekarang ini juga sudah hilang dari pasaran. Ditambah lagi, harga beras maupun daging terus merangkak naik.

"Jadi fokuslah kesehateraan rakyat, jangan beralibi menyambung-nyambungkan ini karena ada perang di Ukraina sama Rusia. Apa hubungannya coba, enggak ada hubungannya," tegasnya 

"Saya kira ketika negara luar sana khawatir terjadi perang dunia ke-3 justru kami di sini rakyat Indonesia khawatir dengan perpanjangan 3 periode," pungkas Mirah.