Alasan Prabowo Subianto Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (Foto Via Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menolak wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang saat ini jadi sorotan.

Melalui juru bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo bilang langkah ini sebagai bentuk untuk menghormati konstitusi dan merawat demokrasi yang sehat di Tanah Air.

"Terkait dengan wacana penundaan Pemilu 2024, Pak Prabowo Subianto menyatakan beliau menghormati konstitusi kita dan ingin terus menjaga konstitusi kita, serta merawat demokrasi yang sehat," kata Dahnil dalam keterangan video kepada wartawan, Selasa, 1 Maret.

Prabowo saat ini terus berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk membahas wacana penundaan pemilu ini. Dahnil mengatakan, langkah ini dilakukan dengan berbagai tokoh.

"Pak Prabowo juga terus berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh politik lainnya baik dari partai politik maupun tokoh lainnya," tegasnya.

Sebagai informasi, isu penundaan pemilu pertama kali digulirkan oleh Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Hal ini disampaikan Bahlil usai menyerap suara dari para pengusaha.

Kemudian, wacana ini kembali digulirkan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar minggu lalu mengusulkan Pemilu 2024 ditunda 1–2 tahun demi menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.

Usulan Muhaimin disambut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Dia secara terbuka mendukung wacana Pemilu 2024 ditunda karena alasan ekonomi, pandemi, dan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah yang diyakini tinggi.

Selain itu, usulan serupa juga disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dia mengaku mendapat aspirasi dari para petani di Kampung Libo Jaya, Kabupaten Siak yang ingin adanya keberlanjutan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Aspirasinya kami tangkap tentang keinginan adanya kebijakan berkelanjutan dan juga ada aspirasi kebijakan yang sama bisa terus berjalan. Tentu permintaan ini, yang menjawab bukan Menko karena Menko tadi menjawab urusan sawit,” kata Airlangga dalam keterangan resmi.

Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar menyatakan, harus siap menerima aspirasi itu. "Karena kita punya topi dari parpol, dan hadir di sini anggota DPR RI, oleh karena itu aspirasi masyarakat dari Kabupaten Siak, terutama para pekebun dan petani kami serap. Karena kami ketua umum parpol memang tugasnya menyerap aspirasi rakyat," ungkapnya.