JAKARTA - Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau The North Atlantic Treaty Organization (NATO) turun tangan atas invasi Rusia ke Ukraina. Bahkan, untuk pertama kali dalam sejarah, NATO langsung mengerahkan pasukan khususnya, NATO Respose Force.
“Kami telah mengaktifkan rencana pertahanan NATO untuk mempersiapkan diri menanggapi berbagai kemungkinan untuk mengamankan wilayah aliansi kami, termasuk mengerahkan pasukan khusus,” kata kepala negara dan pemerintah NATO dalam sebuah pernyataan bersama dikutip Thehill.com, Jumat 25 Februari.
NATO menyampaikan, pasukan khusus tersebut akan menambah kekuatan pertahanan di wilayah timur Ukraina. "Semua itu dilakukan untuk memastikan pertahanan yang kuat di wilayah aliansi, baik saat ini atau nanti," tulis NATO.
Meski begitu, NATO memastikan, penurunan pasukan khusus merupakan langkah preventif dan proporsional. Sehingga, eskalasi tidak akan meningkat.
BACA JUGA:
Seperti diketahui, pengerahan pasukan NATO merupakan yang pertama dalam sejarah. Kekuatan multinasional ini memiliki 40.000 pasukan yang terdiri dari pasukan darat, udara, laut.
Namun untuk merealisasikan pengerahan pasukan khusus ini, NATO harus mendapatkan persetujuan dari 30 negara anggota.
Di sisi lain, Markas Besar Departemen Pertahanan Amerika, Petangon pernah menyiapkan 8.500 pasukannya dalam kondisi siaga seperti yang dialami Ukraina saat ini. Jika pasukan khusus NATO ini resmi diaktifkan, maka pasukan AS bisa segera diperintahkan terbang ke Eropa untuk memperkuat pertahanan negara yang berdekatan dengan Ukraina.
Meski begitu, Presiden AS Joe Biden menegaskan, pihaknya tidak akan mengirim pasukan karena Ukraina bukan merupakan anggota aliansi.