RSUP Sanglah Denpasar Jadi Rujukan Karantina Peserta KTT G20
Menko Marves Luhut Pandjaitan bersama Gubernur Bali Wayan Koster/FOTO DAFI- VOI

Bagikan:

DENPASAR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali.

Kunjungannya ke RSUP Sanglah sebagai persiapan Bali bila berencana zero karantina. Luhut menyebut RSUP Sanglah menjadi salah satu rujukan karantina bagi  Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) atau wisatawan yang datang ke Bali dan juga peserta KTT G20.

“Jadi kita sudah bikin pre elementary meeting arahnya Presiden (Jokowi). Nanti, kita mau laporkan hasil funding kita. Apakah kita mau buka, kapan zero quarantine, tadi kita sudah lihat, kalau pun nanti zero quarantine rumah sakit harus siap," kata Luhut, Jumat, 25 Februari.

Menurut Luhut, RSUP Sanglah sudah siap menjadi rujukan pasien COVID-19 untuk KTT G20. Rencananya dilakukan pengembangan pada RSUP Sanglah. 

"Tadi kita lihat Rumah Sakit Sanglah dengan Menteri Kesehatan. Rumah sakit sudah jauh lebih siap. Kemudian tadi Bapak Menteri Kesehatan juga menunjukkan apa yang mau dibangun ke depan Rumah Sakit di Sanglah itu, dibangun baru untuk lebih baru. Tadi saya lihat desainnya bagus," imbuhnya.

Selain pembangunan, juga akan disediakan fasilitas yang lebih baik. Seperti di ruangan ICU atau Intensive Care Unit dan juga ruangan penyakit dalam dan jantung. 

"Nanti fasilitasnya, ICU-nya harus bagus, penyakit dalam bagus, jantung bagus. Iya (Sanglah) akan jadi rujukan nanti (Peserta G20). Nan, kalau ini betul-betul sudah siap kita mungkin akan mempercepat prosesnya," ujarnya.