Bagikan:

DENPASAR - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur Bali Wayan Koster meninjau pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Padang Sambian Kaja, Denpasar, Bali.

Pembangunan TPST Padang Sambian menurut Luhut akan membuat pengelolaan sampah di Bali lebih baik. 

"Kita mau bikin Bali ini bersih. Sebenarnya waktu IMF World Bank, kita mau mengelola  Suwung .Tapi masalah tipping fee jadi isunya berhenti, sekarang kita menemukan bentuk yang  lebih bagus yaitu refuse-derived fuel (RDF). RDF ini sudah ada di Cilacap (Jawa Tengah) dan sudah ada di beberapa tempat," kata Luhut di Denpasar, Jumat, 25 Februari.

Di Denpasar ada dua tempat pengelolaan sampah lainnya yakni TPST 3R yang dikembangkan di Desa Kesiman Kertalangu dan TPST Tahura, Denpasar.

Sedangkan TPST Padang Sambian dapat mengelola 820 ton sampah. Karena, sampah di area Denpasar di Denpasar diperkirakan 800 ton per hari didukung tempat pengelolaan TPST 3R lainnya yang ada di Denpasar. 

"Jadi ini akan menampung 820 ton sampah per hari (untuk) mengolah. Jadi, sampah di Denpasar area ini kira-kira 800 ton juga dan tambahan 3 TPR lagi, itu sekarang juga sedang bekerja. Jadi semua ini kita targetkan Juli akhir (2022) sudah selesai, Agustus, September sudah bisa operasi," papar Luhut.

Sedangkan anggaran diperkirakan mencapai Rp105 miliar. Anggaran ini menurutnya jauh lebih murah bila dibandingkan denganl pengelolaan di TPA Suwung.

"Kalau tidak keliru Rp105 miliar jauh lebih murah daripada kita bikin Waste-to-Energy yang tadinya kita mau bikin di Suwung itu R 2,5 triliun. Pokoknya republik ini sekarang bicaranya efisensi, penghematan, dan UMKM dilibatkan itu perintah presiden," ujar Luhut.