JAKARTA - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat memastikan belum ada laporan soal pembatalan hotel dari tamu MotoGP akibat lonjakan kasus COVID-19 secara nasional.
Setidaknya laporan nihil itu didapat dari data pengusaha hotel yang tergabung dalam Asosiasi Hotel Mataram (AHM).
"Sejauh ini kami belum terima laporan dari AHM terkait adanya tamu MotoGP yang membatalkan pesanan kamar hotel dan menurut AHM tingkat hunian sekarang masih normal yakni sekitar 60 persen," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Selasa 22 Februari dinukil dari Antara.
Apalagi, saat ini penularan COVID-19 secara umum khususnya di Kota Mataram mulai melandai, dengan penurunan angka temuan positif COVID-19 setiap hari.
Kondisi itu tentunya memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha pariwisata yang sedang bersiap menyambut perhelatan akbar MotoGP yang dijadwalkan berlangsung pada 18-20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.
"Kendati digelar di Lombok Tengah, namun sebagai daerah penyangga kami juga berperan dalam menyiapkan berbagai kebutuhan akomodasi," katanya.
BACA JUGA:
Terkait dengan itu, lanjut Denny, untuk kebutuhan kamar hotel di Mataram sudah disiapkan sebanyak 4.730 kamar hotel baik hotel bintang maupun non bintang. Sementara jumlah penonton MotoGP diprediksi mencapai lebih dari 70 ribu orang.
Sebanyak 4.730 kamar hotel yang disiapkan itu dalam bentuk kamar bukan tempat tidur. Artinya, daya tampung bagi penonton dan wisatawan MotoGP bisa lebih dari ketersediaan kamar tersebut, sebab satu kamar ada yang memiliki dua tempat tidur.
"Untuk hotel bintang rata-rata sudah penuh dipesan penonton MotoGP. Sedangkan hotel melati masih ada yang belum penuh, tetapi sudah banyak calon tamu yang tanya-tanya," katanya.
Karenanya untuk membantu pemasaran hotel melati, tambah Denny, pihaknya akan dibantu oleh Dispar Provinsi Nusa Tenggara Barat, termasuk oleh tim dari Hospitality of Indonesia Network (HIN).