TANGERANG - Uji coba pemberlakuan One Way di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang mengakibatkan kemacetan di beberapa titik, seperti di Jalan Bouraq hingga Jalan Sudirman, Tangerang. Salah satu pengguna jalan bernama Riki mengatakan, metode tersebut justru menjadi faktor kemacetan di sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Bouraq, Pembangunan 3, dan Sitanala.
Pria yang bekerja di Jakarta ini menilai aturan rekayasa lalu lintas ini terlalu memaksakan. Pasalnya ia mengalami kemacetan hingga satu jam lebih karena aturan tersebut.
“Menurut saya ini terlalu memaksakan, kalau pun memang jalur untuk mengurai kemacetan infrastrukturnya harus disesuaikan dengan kepadatan mobil yang ada di kota Tangerang,” kata Riki saat ditemui di Jalan Bouraq, Batuceper, Kota Tangerang, Senin, 21 Januari.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar menyangkal kalau kemacetan terjadi disebabkan rekayasa lalu lintas. Menurutnya, kemacetan terjadi karena banyaknya lubang di Jalan Bouraq.
BACA JUGA:
“Penyebab utama salah satunya jalan berlubang yang saat ini sudah di atasi," kata Wahyudi.
Kendati demikian, ia mengakui bila pihaknya kurang maksimal dalam mempersiapkan uji coba rekayasa lalu lintas tersebut.
“Kita coba lengkapi dengan lampu petunjuk jalan yang lebih lengkap. Karena memang masih butuh sosialisasi,” tuturnya.
Wahyudi juga mengatakan akan selalu mengevaluasi aturan uji coba rekayasa lalu lintas. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kemacetan.
"Tentunya itu akan kita jalankan evaluasinya. Kalau memang ada hal yang harus kita lakukan untuk mengalihkan jalur di rekayasa lalu lintas, itu bisa saja kita lakukan nanti,” tandasnya.