Pemkot Palu Sulteng Ajak Wanita Hindu jadi Penggerak Kebersihan di Lingkungan
Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido menyampaikan sambutannya saat menghadiri peringatan hari jadi Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI)  (Foto Via Antara)

Bagikan:

PALU - Pemerintah Kota Palu mengajak Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah menjadi pelopor kebersihan di lingkungan keluarga untuk mewujudkan Palu menuju Adipura 2023.

"Perempuan memiliki peran penting di lingkungan keluarga. Oleh karena itu, tidak terkecuali wanita Hindu, dapat menjadi penggerak kebersihan di lingkungan mereka masing-masing," kata Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido saat menghadiri ulang tahun ke-34 WHDI di Palu, Antara, Minggu, 20 Februari.

Menurutnya, membangun kebersihan lingkungan dibutuhkan dukungan semua pihak, karena tanpa dukungan dan kesadaran masyarakat, maka sulit bagi pemerintah mengincar piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sejauh ini, Pemkot Palu telah membentuk kader-kader kebersihan berbasis masyarakat tingkat kecamatan maupun kelurahan, tidak terkecuali kelompok perempuan.

"Kami sangat bersyukur, karena perempuan mau ikut terlibat langsung dalam urusan kebersihan. Kami memiliki kelompok perempuan Adipura, tugas mereka menyosialisasikan, mengedukasi warga lainnya tentang kebersihan, termasuk tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (TP-PKK) juga berperan di dalam," kata Reny.

Ia mengemukakan, Pemkot Palu telah menggunakan berbagai instrumen untuk mengubah pola kebiasaan masyarakat, yang mungkin sebelumnya apatis terhadap kebersihan menjadi peka terhadap sampah. Bahkan, katanya. dalam regulasi, Pemkot Palu telah mengatur pembatasan menggunakan kemasan plastik sekali pakai dan stereofom, melalui Peraturan Wali Kota Palu Nomor 17.

"Partisipasi aktif dengan semangat gotong royong harus di tumbuhkan kembali, karena dengan begitu pekerjaan berat jadi ringan. Urusan kebersihan bukan hanya tanggung jawab instansi terkait, tetapi masyarakat juga punya tanggung jawab terhadap kebersihan, kelestarian serta keindahan lingkungan, dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat," ujar Reny.

Membangun mental dan karakter bangsa, mencintai budaya dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal merupakan tanggung jawab bersama sesuai dengan profesi, tugas masing-masing demi kemajuan pembangunan di daerah ini termasuk di dalamnya pembangunan iman.

Ia menambahkan, menjaga kebersihan lingkungan merupakan salah satu bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian penularan COVID-19, karena di dalamnya juga berkaitan dengan polah hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Tentunya kami berharap program yang akan maupun sudah berjalan tercipta kesinambungan, sehingga turis berkelanjutan," demikian Reny.