BANJARNEGARA - Sejumlah pemuka agama di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengharapkan kerukunan dan toleransi antarumat beragama yang telah terjalin tetap terjaga.
"Apa yang dilakukan sejumlah pemuka agama di Banjarnegara tadi malam merupakan silaturahim dalam rangka merajut toleransi antarumat beragama," kata Pimpinan Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Alif Baa Mantrianom, KH Najib Khayatul Makky dalam keterangannya di Banjarnegara, Antara, Rabu, 16 Februari.
Gus Khayat, sapaan akrab KH Najib Khayatul Makky, mengatakan hal itu terkait dengan silaturahmi yang dilakukan pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan Penghayat Kepercayaan serta Komunitas Gusdurian di Kelenteng Hok Tek Bio, Banjarnegara, pada Selasa, 15 Februari malam.
Selain untuk merajut toleransi, kata dia, dalam silaturahim tersebut pihaknya menginginkan adanya persatuan antarumat beragama di Banjarnegara. "Kami menginginkan suasana yang terus sejuk dan menyejukkan di tempat kami," tuturnya.
Menurut dia, apa yang dilakukan para pemuka agama di Kelenteng Hok Tek Bio merupakan salah satu upaya untuk membentengi Banjarnegara dari ajaran radikal yang bisa saja masuk ke kabupaten itu.
BACA JUGA:
"Sekali lagi, kami tidak ingin faham radikalisme ada di tempat kami. Kami saling menjaga, saling menghormati," katanya menegaskan.
Gus Khayat mengatakan para pemuka agama yang hadir dalam silaturahim tersebut sepakat menggelar kegiatan serupa secara rutin satu bulan sekali.
Sementara itu, pemuka agama Hindu Resi Yeppi Teguh mengatakan dengan adanya situasi yang kondusif maka harmonisasi dan iklim beragama akan semakin nyaman. "Hal penting lainnya adalah jalinan komunikasi yang terjalin akan semakin baik," ujarnya.