Bagikan:

JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) meyakini pembangunan sirkuit Formula E dapat berjalan tepat waktu. Sirkuit mulai dibangun sejak beberapa hari lalu dan ditargetkan selesai dalam tiga bulan.

Vice Managing Director Formula E Jakpro, Gunung Kartiko menyebut sirkuit Formula E bisa dikerjakan dalam waktu singkat karena lintasan ini lebih pendek dari lintasan ajang balap lain seperti Moto GP.

"Proses pengerjaan sirkuit formula E dengan spesifikasi teknis standar FIA grade 1 dapat dikerjakan tepat waktu mengingat jalur lintasan yang lebih pendek dibandingkan dengan lintasan Formula 1, maupun Moto GP," kata Gunung dalam keterangannya, Selasa, 15 Februari.

Gunung pun mengklaim desain sirkuit hingga pelaksanaan pembangunan lintasan selalu dimonitor oleh Formula E Operation selaku pemegang lisensi Formula E.

"Hal ini sudah diverifikasi dengan FEO dan dimonitor progresnya selama 24 jam melalui control tower dan project management system digital dengan tingkat akurasi monitoring yang tinggi," ucap Gunung.

Terkait wacana penjualan tiket menonton Formula E pada bulan Maret sebelum sirkuit selesai dibangun, Gunung mengklaim hal itu adalah wajar.

"Dalam bisnis entertainment global, adalah praktek yang wajar menjual tiket sebelum lokasi pasti ditetapkan, namun negara yang dituju sudah ada," ungkap dia.

Diketahui, Jakpro menargetkan pembangunan sirkuit balap mobil listrik ini akan selesai pada bulan April. Lalu, sirkuit akan diuji coba pada bulan Mei sebelum Formula E digelar pada 4 Juni 2022.

Sejumlah Anggota DPRD dari Fraksi PDIP dan PSI meragukan sirkuit dapat dibangun dengan baik karena mepetnya waktu pengerjaan.

Beberapa waktu lalu, Ketua DPRD DKI dari Fraksi PDIP, Prasetyo Edi Marsudi memandang pembangunan sirkuit dari bulan Februari hingga April seperti target Jakpro tak rasional.

"Saya ini Advisor Consultan (Moto GP) Mandalika, saya tahu. Buat trek balap bukan kayak buat lintasan tamiya. Gak rasional dengan 3 bulan dibangun. Rasionalnya 2 tahun bos. Harus yang matang," ungkap Prasetyo.