JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka semakin terbenam. IHSG dibuka anjlok 1,83 persen atau 94,36 poin ke level 5.055,02 pada pembukaan perdagangan Kamis 10 September.
Membuka perdagangan, 37 saham menguat, 143 saham melemah, dan 60 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 176,52 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp250,68 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, IHSG diperkirakan kembali mengalami pelemahan.
Secara teknikal, tutur Nafan, mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat.
"Saat ini laju IHSG sedang berupaya mempertahankan level support di posisi 5.097, sedangkan target resistance yang berusaha digapai berada di level 5.233," ujar Nafan dalam risetnya.
Sehingga, lanjut dia, potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa dimafaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham PT Adhi Karya (Tbk) (ADHI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Bank Jatim Tbk (BJTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Wika Gedung Tbk (WEGE).
Sementara pendapat berbeda diungkapkan analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi. Menurutnya,secara teknikal, IHSG akan bergerak melemah.
Nah, di tengah laju IHSG yang diperkirakan bergerak dalam kecenderungan moderat tersebut, dia menyodorkan sejumlah saham yang bisa dimainkan pelaku pasar, yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).