Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebutkan laju penularan COVID-19 di Jakarta Pusat saat ini menjadi yang paling tinggi se-Jabodetabek.

Laju penularan dalam hal ini insiden kumulatif adalah proporsi kasus baru per 10 ribu penduduk sehat dalam waktu satu minggu.

Laju penularan di Jakarta Pusat sebesar 90 kasus per 10 ribu penduduk. Laju penularan tertinggi selanjutnya berada di Jakarta Selatan dengan 84 kasus per 10 ribu penduduk, Jakarta Timur 68 kasus, Depok 64 kasus, dan Jakarta Barat 60 kasus.

"Per tanggal 6 Februari, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan laju penularan tertinggi, disusul Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok, dan Jakarta Barat," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis, 10 Februari.

Selanjutnya, laju penularan di Jakarta Utara sebesar 60 kasus per 10 ribu penduduk, Kota Bekasi 45 kasus, Kota Bogor 39 kasus, Kota Tangerang Selatan 34 kasus, Kota Tangerang 24 kasus, Kabupaten Bekasi 21 kasus, Kabupaten Tangerang 12 kasus, dan Kabupaten Bogor 11 kasus per 10 ribu penduduk.

Wiku menegaskan, tingginya laju penularan pada daerah di kawasan aglomeras ini perlu menjadi perhatian agar penularan pada daerah-daerah tersebut dapat ditekan, khususnya yang disumbangkan oleh kluster perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun swasta.

"Jika di minggu depan masih menjadi penyumbang kasus dalam wilayah aglomerasi, maka pimpinan kantor telah gagal dalam kontribusinya untuk menurunkan dan mencegah kasus di wilayah tersebut," kata Wiku.

Wiku juga meminta masyarakat yang rutin melakukan perjalanan termasuk karena tuntutan pekerjaan dan tertular untuk berhati-hati karena dapat berpotensi menularkan pada orang dalam satu rumahnya dan berpotensi pula memunculkan kluster keluarga.

"Untuk itu, mari kita bersama kendalikan kasus mulai dari unit yang paling kecil seperti kantor dan keluarga," imbuh dia.