DEPOK - Universitas Indonesia (UI) mendukung sivitas akademika melakukan riset dan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi serta bermanfaat bagi masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi drg. Nurtami, Ph.D., Sp.OF(K) sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas yang diterima di Depok, Kamis 10 Februari, mengatakan bahwa UI menjalankan Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) untuk mendukung ekosistem inovasi.
Menurut dia, UI juga mengupayakan usul riset dan inovasi sivitas akademika yang bermanfaat bagi masyarakat bisa mendapat dukungan pembiayaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta sumber-sumber pendanaan lainnya.
Koordinator Pelaksana Fungsi Penyiapan Perumusan dan Pelaksana Kebijakan dan Pengembangan Program Pendanaan BRIN dr. Diar Wahyu Indriarti, MARS menjelaskan bahwa BRIN menyediakan pendanaan Prioritas Riset Nasional (PRN) bagi kepada institusi/lembaga.
Pendanaan PRN 2022-2024 meliputi bidang pangan; energi; kesehatan; transportasi; rekayasa keteknikan; pertahanan dan keamanan; kemaritiman; sosial humaniora, pendidikan, seni, dan budaya; serta multidisiplin dan lintas sektoral.
BACA JUGA:
Selain itu, BRIN sebagai lembaga yang bertanggung jawab langsung kepada presiden menyiapkan enam program fasilitasi untuk keperluan riset, antara lain program fasilitasi hari layar, pusat kolaborasi riset, fasilitasi pengujian produk inovasi kesehatan, prioritas riset nasional dan COVID-19, pendanaan ekspedisi dan eksplorasi, serta pendanaan perusahaan pemula berbasis riset.
"Agar proposal yang diajukan lolos, setiap peneliti tidak mengajukan lebih dari dua judul. Proposal yang memuat penelitian lanjutan juga lebih diprioritaskan untuk diterima," kata Diar.
"Selain itu, peneliti harus menyesuaikan topik penelitiannya dengan program yang tersedia di BRIN. Bagi peneliti yang menghasilkan produk inovasi, misalnya obat, usahakan produk yang diajukan telah siap," kata ia menambahkan.
Sementara itu, Direktur Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI Ahmad Gamal mengatakan bahwa pendanaan riset dan inovasi DISTP UI nilainya bertambah setiap tahun.
Pada 2017 pendanaan internal dan eksternal DISTP UI sekitar Rp10 miliar, lalu meningkat menjadi Rp55 miliar pada 2021. Pendanaan tersebut menghasilkan lebih dari 50 produk inovasi dan 14 usaha rintitas pada 2021.
DISTP UI memfasilitasi inkubasi bisnis dari inovasi yang dihasilkan oleh peneliti, yang mencakup pendaftaran hak kekayaan intelektual, proses komersialisasi, hingga pengurusan lisensi kepada mitra industri.