Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Medan Bobby Nasution mendukung usulan agar Sabam Sirait mendapat gelar Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Bagi menantu Presiden Jokowi ini, banyak kontribusi yang telah diberikan Sabam sehingga sistem demokrasi di Indonesia mengalami perubahan.

Dukungan ini disampaikan Bobby Nasution saat hadir melalui zoom dalam Seminar Nasional Dalam Rangka Pengusulan Sabam Sirait Menjadi Pahlawan Nasional RI Tahun 2022 di Universitas Nomensen Medan, Jalan Sutomo, Selasa 8 Februari dilansir dari laman Pemko.

Dalam berkarir secara politik, Sabam dinilai sangat memegang teguh idealisme. Dengan demikian dalam bertugas, ayah dari politisi Maruarar Sirait itu juga selalu menjalaninya dengan penuh keikhlasan dan mengorbankan dirinya sendiri guna memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Meskipun tumbuh dalam keluarga Nasrani yang kental, tapi beliau paham betul dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga tidak hanya membela satu kelompok saja. Beliau juga diketahui mendukung perjuangan Palestina,” kata Bobby sembari menyampaikan bahwa Pemko Medan akan terus mendukung Sabam Sirait menjadi Pahlawan Nasional.

Sementara itu, Batara Sirait, mewakili keluarga Sabam Sirait mengucapkan terima kasih kepada panitia dan seluruh tokoh di Sumut yang mendorong penetapan ayahnya sebagai Pahlawan Nasional. Batara berharap, apa yang diupayakan panitia juga menjadi harapan untuk kebaikan bagi bangsa dan negara.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada panitia, tokoh-tokoh bangsa dan seluruh masyarakat atas pengajuan ayah kami menjadi Pahlawan Nasional. Kami tidak pernah merasa bahwa papa kami pantas untuk dijadikan sebagai Pahlawan Nasional. Tetapi jika masyarakat dan seluruh tokoh yang ada di Sumut mendorong papa kami menjadi seorang Pahlawan Nasional, kami mengucapkan terima kasih,” ungkap Batara.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengusulan Sabam Sirait menjadi Pahlawan Nasional RI Dr RE Nainggolan MM menyampaikan, panitia telah melaksanakan Seminar Nasional Dalam Rangka Pengusulan Sabam Sirait Menjadi Pahlawan Nasional RI sudah empat kali. Dikatakannya, seminar pertama dilaksanakan di Kota Pematang Siantar yang merupakan tempat tumbuh besarnya Sabam Sirait.

Selanjutnya tempat kedua, jelas RE Nainggolan, Kota Tanjung Balai yang merupakan kota kelahiran Sabam Sirait. Sedangkan tempat yang ketiga, imbuhnya, digelar di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan. Lalu sebagai puncak yakni seminar yang terakhir digelar di Universitas Nomensen yang dihadiri Kementerian Sosial RI, sejarawan dari Jakarta serta tokoh-tokoh yang ada di Sumut.